Friday 25 April 2014

Pay It Forward (Kisah Inspiratif Untuk Keluarga)

Cerita ini saya ambil dari kisah motivasi yang didownload dari google store. Silakan menyimak, semoga bermanfaat.


Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film “PAY IT FORWARD” bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu berbuat baik kepada orang lain. 

Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang di sekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin, bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: “PAY IT FORWARD" 

Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan  eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya di pinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal. 

Percobaan dimulai : Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha keras menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga  mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor.

Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya  “PAY IT FORWARD, MOM". Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor.

Terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan selama bertahun-tahun mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan ”PAY IT FORWARD, MOM"

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : “PAY IT FORWARD, SON”. 

Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : “PAY IT FORWARD, SIR"

Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan: ”PAY IT FORWARD". 

Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah  “PAY IT FORWARD” tersebut, jiwa kewartawanannya  mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis.

Pemuda yang  memberi antrian nomor rumah sakit,  nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.

Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi  supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. 

Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN  KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.

Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak  henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. 

Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.

(Sumber : Resensi.net)

Tuesday 22 April 2014

Arti Sebuah Kesetiaan (Cerita Romantis nan InspiratifPart 2)

Ini lanjutan dari Arti Sebuah Kesetiaan silakan disimak...


Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-kata: “sudah yang keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkan-nya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak. Kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.


Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya: “Anak-anakku… Jikalau perkawinan & hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah.. tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian. 

Sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yang selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun.”

“Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain? Bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak suyatno. Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno. Dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa.

Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yang hadir di studio, kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. Disitulah Pak Suyatno bercerita..” Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) itu adalah kesia-siaan”.

“Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan batinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu-lucu. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama. 

Dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…”

Karena memang kesetiaan itu amat mahal harganya, tentu tak setiap orang mampu berjalan di atasnya. 

Semoga kisah ini mengilhami kita untuk selalu ingat akan arti sebuah kesetiaan. Kalau kisah ini menginspirasi anda, boleh di share :)

Sekian dulu ya, wassalam :)

Monday 21 April 2014

Arti Sebuah Kesetiaan (Cerita Romantis nan Inspiratif)

Kisah mengharukan ini saya ambil dari cerita motivasi yang saya unduh di google store. Bahkan saya tidak mengubah judulnya, supaya tulisan ini utuh sesuai aslinya. Saya tidak mengedit sedikitpun redaksi didalamnya. Karena kisah ini sangat menginspirasi dan memberi pemahaman tentang kesetiaan, makanya saya ingin share kepada anda, silakan menyimak.


Ini cerita nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana di Indonesia. Apa yg diutarakan beliau adalah sangat benar sekali. Silakan baca dan dihayati.

====
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak.

Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak keempat tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum.

Untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas waktu maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian. 

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang, bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari, ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah, sudah tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yg sulung berkata “Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu, tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu”.

Waduh, sayang sekali...karena kepanjangan, kisah ini dibagi jadi dua halaman. Hehehe, tapi nggak perlu kecele, tinggal klik aja >> Arti Sebuah Kesetiaan (Part 2)

Saturday 5 April 2014

Anak Indigo Bukan Kelebihan. Hati-hati!

Saat dengar kata indigo, apa sih yang anda pikirkan? Seorang anak yang pintar meramal, punya indera ke-6, bertingkah kurang wajar, melihat mahluk ghaib? Anda pasti terkagum-kagum, bahkan mungkin ingin anak anda seperti itu. Tapi, tahukah anda bahwa sebenarnya yang mereka sebut indigo itu bukanlah suatu kelebihan? Terus apa dong kalau bukan kelebihan... Nah, baiknya kita simak aja materi yang satu ini mudah-mudahan menambah wawasan.

Indigo, sering kita menganggap hal yang sangat luar biasa seakan-akan hal itu sebuah berkah. Dalam pandangan masyarakat, seorang anak indigo adalah anak istimewa yang memiliki keberuntungan dibanding anak-anak lain. Tadinya, saya pun beranggapan begitu. Bahkan sesekali saya membayangkan betapa asyiknya punya kekuatan seperti berinteraksi dengan alam ghaib, meramal, dan hal-hal istimewa lainnya. Nah, setelah saya nonton tayangan Khazanah di Trans7, pikiran saya terbuka bahwa saya salah.
Berdasarkan penuturan ustadz Adam Amrullah (seorang pelatih ruqyah syar'iyah) bahwa indigo atau sejenisnya justru membahayakan anak yang mengalaminya. Apa yang kita pikirkan sebagai kelebihan, justru menjadi hal yang sangat menganggu untuk si anak. Bayangkan saja anda setiap hari melihat mahluk ghaib disekitar anda, dengan bentuk yang menyeramkan. Ustadz Adam pernah mengalami hal itu sewaktu kecil, yang akhirnya bisa disembuhkan setelah mempelajari buku tauhid.

Terkait dengan kemampuan meramal, dalam hal ini jin adalah aktor dibalik semua itu. Seperti kita tahu bahwa segala kejadian sudah tertulis di kitab lauh mahfud. Dengan segala kecerdikannya, jin berhasil mencuri informasi tentang peristiwa yang akan terjadi lalu mengabarkannya kepada manusia, kadang mereka mengaku arwah leluhur. Pada akhirnya, mereka (bangsa jin) hanya ingin kita mempercayai mereka. Dengan begitu, mereka berdaya untuk mengendalikan dan menyesatkan manusia.

Dibawah ini saya sisipkan video youtube penuturan ustadz Adam, mudah-mudahan menginspirasi anda. Sepertinya, bahasan tentang indigo ini masih sangat panjang, tapi tak mungkin lah saya ceritakan dalam satu halaman. Yang ada, baru lihat tulisan yang bejibun jadinya malas baca. Hahaha! Akhir kata, terima kasih sudah berkunjung. Silakan buka judul-judul yang lain. Sampai ketemu yaah...


Tuesday 1 April 2014

Perdagangan Bayi Onlen Modus Adopsi

Kenapa yah, setiap nyimak berita di tv, selalu tiap hari itu ada saja berita yang bikin merinding. Seperti yang sekarang mau kita bahas, Perdagangan Bayi Onlen. Hari gini orang-orang yang sudah terbiasa hidup dari hasil kriminalitas, makin pintar mencari celah untuk berbuat kriminal. Perdagangan bayi, atau termasuk juga human trafficking mungkin sudah tak asing ditelinga anda, tapi kalau via onlen/internet, modus adopsi? Benar-benar canggih dan apik.

Beberapa hari yang lalu saya mendapati berita tentang perdangan bayi via internet di tv nasional. Anda yang saban hari nongkrongin tv, saya yakin sudah tahu hal ini. Nah, bagi anda yang sibuk buanget, sampai gak sempat nyalain tv (wah, LED tv nya kasih saya aja. Hehehe) saya mau bagi-bagi info nih. Jangan-jangan anda yang mau adopsi anak, malah jadi korban para kriminal ini.
Kejadian penculikan bayi di Bandung baru-baru ini yang melibatkan seorang wanita berinisial DS, menyamar sebagai dokter di RS Hasan Sadikin - sangat nekat bukan? Untung lah perempuan itu segera ditangkap setelah mencoba bunuh diri di sebuah jembatan daerah pasirkaliki, Bandung. Kejadian ini sontak menggegerkan warga Bandung. Bagaimana tidak, siapapun yang hendak melahirkan pasti takut hal ini menimpa mereka. Apalagi kejadiannya itu terjadi di Rumah Sakit yang terbilang favorit di Bandung.

Kejadian yang paling miris adalah saat saya dengar berita tentang perdagangan bayi yang dilakukan via onlen. Kalau tidak salah, hal itu terjadi di China. Negara yang memberlakukan aturan satu keluarga satu anak ini ternyata memicu orang-orang tak bertanggung jawab mencari celah, yaitu memperdagangkan bayi dengan modus adopsi dan harga yang sangat murah yaitu sekitar 4-10 juta/bayi. Mereka menggunakan situs-situs adopsi untuk mencari calon pelanggan di dunia maya, karena adopsi menjadi sebuah kata yang menyembunyikan kejahatan mereka sampai akhirnya terungkap.

Hal serupa juga terjadi di Jakarta, berita yang dilansir dnaberita.com menceritakan bagaimana kejahatan ini terjadi di dumay (dunia maya). Mengenai kebenarannya silakan cek sendiri.

Pesan yang ingin saya sampaikan adalah, dengan meningkatkan kewaspadaan kita terhadap berbagai celah kejahatan dunia onlen yang tersembunyi seperti hal diatas, semoga menghindarkan kita dari hal-hal yang tak diinginkan. Juga bagi anda yang memang menanti kelahiran si kecil untuk selalu mendampingi pasangan, dan mungkin ini bermanfaat >> Cinta Dibalik ASI Terima kasih sudah berkunjung :)

Friday 28 March 2014

Bawa Si Kecil Ke Masjid

Balita adalah mahluk terlucu sejagat, apalagi itu anak anda sendiri, iya kan? Nggak usah diragukan lagi lah, saya saja yang belum punya momongan mengakui kok. Walaupun begitu, saya sengaja menahan diri untuk tidak menginginkan dulu momongan. Iya, karena saya masih lajang atau belum beristri. Hahaha!

Cerita sedikit yah, kebetulan saya punya ponakan balita, sekitar satu setengah tahun. Kata orang sunda itu "kembang buruan" (lagi lucu-lucunya). Saking dekatnya, hampir-hampir saya bagaikan punya anak. Dari sekian rentetan kegiatan mengurus anak, yang belum pernah saya lakukan hanya memandikan. Sampai-sampai, lebih dari sepertiga waktu senggang saya dihabiskan sama ponakan saya itu. Benar-benar calon bapak sejati. Hahaha!
Tidak sekedar cerita, yang lebih penting nya adalah. Hampir setiap kali saya ke masjid, ponakan saya ikut. Yah, kadang berisik kalau dimasjid tapi saya sangat menganjurkan anda yang punya anak balita untuk sering-sering bawa si kecil ke masjid. Sebaiknya anda juga rutin donk, masa kalah sama balita? Hehehe. Penting lho mengenalkan si kecil dengan kegiatan-kegiatan ibadah, terutama shalat. Hal yang sangat sering dilihat dan diajarkan pada mereka, insya Allah akan terpatri di otaknya.

Secara tidak langsung, hal itu mengajarkan mereka untuk mengenal agama sejak dini. Kalau anda konsisten melakukannya sampai mereka masuk sekolah. Dijamin tak akan sulit mengajarkan agama atau hal-hal baik pada anak anda. Penting untuk mereka supaya nyaman dan betah berada di masjid, bukan di mall atau Time Zone. Sesekali haruslah memang perkenalkan mereka dengan permainan, seperti yang saya bahas di >> Gamers Cilik Biasanya Berprestasi. Cuman, yah sewajarnya lah... Pendidikan agama kan tetap lebih utama.

Mengajarkan agama sejak mereka masih sangat dini, berarti anda punya kesempatan yang sangat bagus untuk kelak mendapati anak anda soleh/solehah. Yah, begitu lah caranya, dan bukan mengganti nama anak jadi soleh. Bayangkan kalau nama lelaki semuanya sholeh mungkin jadinya akan begini waktu anda titip pesan : "Nak sholeh, tolong sampaikan ke kek sholeh, ntar malem ditunggu di rumah bang sholeh sama ncang soleh. Jangan lupa kasih tau kak sholeh sama uwa sholeh". Orang yang disuruhnya bilang, hiduup sholeh!!! Hahaha.

Alhamdulillah, apa yang mau saya sampaikan tercurah juga di artikel ini. Hehehe! Semoga bermanfaat untuk anda, jangan lupa share yah. Silakan baca juga yang lain kalau masih betah. Makasih yah udah berkunjung.


Wednesday 26 March 2014

Waspada Kejahatan VIA Broadcast Massage

Kejahatan Via Broadcast Massage. Yah, jaman sekarang siapa sih yang nggak kenal BBM? Itu lho yang suka didemo kalo mau naek. Yups, anda salah tebak. Itu mah Bahan Bakar Minyak atuh! Harrr. Kita sekarang mau ngomongin seputar broadcast massage, atau yang anda kenal dengan istilah 'bc'. Tiap hari pasti ada aja yang kirim bc, iya kan? Pasti lah anda juga senasib, kecuali kontak anda kosong atau paket bbm/internet nya nggak pernah aktif. Hahaha!
Akhir-akhir ini saya dan mungkin jutaan rakyat indonesia (yang nonton redaksi siang trans7 - minggu) dikagetkan dengan berita soal kejahatan via broadcast massage atau bc. Iya, kalau sebelum-sebelumnya santer kabar tentang penipuan via sms "mama minta pulsa", nah sekarang jauh lebih canggih. Yakni dengan memanfaatkan massanger dan sosial media. Mau tahu gimana modusnya? Yuk simak...

Ini bukan kejahatan kelas teri, karena yang bertanggung jawab adalah orang yang menguasai teknologi. Dengan berbekal alamat email, dia (pelaku) dengan mudah meretas akun si pengguna dan mendapatkan semua data pribadi yang tersimpan dalam email tersebut, termasuk akun bbm dan sosial media. Dia memanfaatkan broadcast massage sebagai sarana untuk mengumpulkan sebanyak mungkin kontak bbm. Kalau anda masih bingung, begini : Kontak bbm >> diretas >> dapat email >> dapat akun sosmed >> mengelabui korban.

Setelah si pelaku mendapat data yang dia inginkan, lalu dia berpura-pura meminjam sejumlah uang menggunakan akun sahabat/orang yang anda kenal. Ketika anda cross check ke sosmed orang tersebut (sahabat anda), dia (pelaku) kembali mengelabui anda dengan berpura-pura jadi sahabat anda. Setelah anda percaya, dia menyuruh anda mentransfer uang yang dia pinjam ke sebuah rekening seseorang (yang bekerja sama).

Entahlah, percaya tidak percaya tapi ini benar-benar terjadi di Jakarta. Pelakunya adalah seorang pemuda sarjana teknik informatika asal bandung (nama/inisialnya lupa. Hehehe) yang sekarang medekam ditahanan, karena berhasil dibekuk oleh kesatuan cyber crime Polda Metro Jaya. Kalau mau memastikan, silakan cek dan tanyakan langsung ke pak polisi disana. Hahaha! 

Repot yah? Yah nggak usah, yang pasti... Pesan yang ingin saya sampaikan dari kejadian ini adalah, manfaatkan teknologi dijalan yang benar, nggak perlu lah kirim-kirim atau nerusin bc yang kurang bermanfaat, berita yang nggak jelas kebenarannya, apalagi spam. Buang-buang waktu lah, iya toh? Hmmm... Rupanya informasi dari saya cukup sekian untuk kali sekarang. Mudah-mudahan bermanfaat, silakan share biar teman-teman anda juga baca. Thanks yah udah main ke Lovin' Baby :)

Thursday 20 March 2014

Jangan Ada Teriakan di Dalam Rumah

Saya ingin bercerita tentang betapa teriakan itu mematikan. Ini adalah kisah nyata yang terjadi di sekitar kepulauan solomon, pasifik selatan. Cerita tentang penduduk solomon yang meneriaki sebuah pohon hingga mati. Entahlah benar dan tidaknya, tapi kita akan mengambil hikmah. Sumber kisah ini saya ambil dari cerita motivasi yang saya download di playstore.

Penduduk solomon punya kebiasaan unik, yakni meneriaki pohon. Untuk apa? Ini dilakukan karena terkadang ada pohon yang begitu kuat akarnya sampai-sampai susah ditumbangkan, maka mereka memilih cara ini. Entahlah mereka dapat inspirasi dari mana, terdengar gila memang, tapi ini berhasil.

Bererapa orang penduduk yang lebih kuat fisiknya memanjat, dan sebagian cukup berada dibawah. Lalu mereka serentak melakukan teriakan-teriakan selama berjam-jam dalam sehari. Hal itu mereka lakukan selama kurang lebih 40 hari. Sungguh ajaib, pohon yang diteriaki itu perlahan daunnya mulai mengering, dahan-dahan rontok, dan mati perlahan sehingga mudah ditumbangkan. Subhanallah!
Nah, dari kejadian diatas kita dapat belajar satu hal. Mungkin banyak hal sebenarnya, tapi kita akan bahas satu hal saja. Bahwasanya, teriakan itu ternyata dapat mematikan roh. Yah, seperti sebuah pohon yang diteriaki terus menerus bisa mati perlahan. Menurut anda masuk akal nggak cerita diatas itu? Boleh lah anda berpendapat apa saja, yang jelas kalau saya lebih menilai bahwa memang benar teriakan itu dapat mematikan. Mematikan roh, roh berarti spirit, spirit berarti apa-apa yang menggerakkan kita.

Ilustrasinya adalah seperti ini, mana yang lebih membuat anda semangat untuk mengerjakan, ketika bos/atasan anda menyuruh dengan teriak-teriak atau dengan lembut penuh perasaan? Kalau itu terjadi pada saya sih, mungkin saya akan kerjain balik tuh si bos biar tau rasa. Hahaha! Lah iya kan, kalau caranya nggak enak seperti itu, mana enak kita mengerjakannya? Kalau hati sudah dongkol, mana bisa kita kerja dengan optimal?

Situasai ini berlaku juga dirumah anda. Hati-hati, teriakan yang anda tujukan pada saudara, anak, apalagi orang tua bisa membuat mereka mati secara spirit. Artinya semangat hilang, hubungan tidak harmonis, kreatifitas terhambat, rezeki bisa sangat mungkin berkurang bahkan menjauh. Saya pernah membahas hal serupa di artikel sebelumnya >> Waspada BOM Dirumah Anda!! yang mungkin juga menginspirasi anda.

Rupanya sekian dulu bahasan kita soal teriakan, mudah-mudahan bermanfaat.

Sunday 16 March 2014

Jangan Asal Pilih Babysitter

Mungkin anda adalah salah satu pengguna jasa babysitter atau pengasuh, atau setidaknya pernah sesekali mencari seseorang atau saudara yang anda jadikan babysitter? Atau anda sendiri yang berprofesi sebagai babysitter? Hehehe. Gapapa, selama halal dan anda nyaman sih jalani saja. Nah, disini saya ingin berbagi tips, yang mungkin saja bermanfaat kalau anda memang sedang mencari babysitter. Ini adalah hasil pengamatan saya, karena babysitter adalah sosok penting yang tidak boleh anda pandang sebelah mata.

Baiklah, saya ingin tanya dulu sama anda (khusus ibu-ibu), jika anda dihadapkan pada situasi harus memilih antara karir atau anak, mana yang anda pilih? Pertanyaan simpel yang maknanya luar biasa. Bukan apa-apa, anak usia 0-2 tahun itu kan usia emas perkembangan otak anak. Nah, jangan sampai anda menyia-nyiakan kesempatan berharga ini ketika salah memilih babysitter. Bukankah orang yang paling dekat dengan si anak akan lebih mempengaruhi sifat dan prilakunya? Oke, sekarang waktunya anda simak beberapa hal berikut :

1. Agama. Jangan sekali-sekali meremehkan persoalan ini, karena agama adalah landasan seseorang untuk bisa lebih dipercaya, lebih punya kesabaran, dan akan menularkan attitude serta kebiasaan-kebiasaan baik kepada sang anak, termasuk bahasa. Caranya? Coba cari dulu orang dekat, boleh juga kerabat/saudara yang pengetahuan agamanya cukup, kalau bisa yang benar-benar ta'at. Selanjutnya anda boleh tes dengan cara anda sendiri, atau perhatikan kesehariannya apakah mencerminkan seorang yang ta'at.

2. Fisik. Setelah anda mantap dengan point 1, maka hal berikutnya adalah perhatikan fisik dan mungkin riwayat kesehatannya. Jangan sampai sudah beberapa bulan baru ketahuan kalau babysitter anda ternyata menderita penyakit menular seperti TB paru. Atau misalnya penyakit kulit yang tidak kelihatan, dll. Anda bisa tanya ke orang-orang terdekat, apakah itu tetangganya atau langsung ke orangnya. Pastikan kalau dia benar-benar jujur.

3. Psikis. Seringkali, saking butuhnya babysitter atau pengasuh, kita asal comot orang. Mending kalau baik, nah gimana seandainya ternyata orang tersebut ternyata gampang stres, atau mudah hilang konsentrasi, atau mudah rapuh (kok kaya judul lagu ya? hahaha). Intinya mudah galau lah. Untuk menghindari hal-hal seperti itu anda boleh ajak bicara, sesekali tanyakan hal-hal pribadi. Orang yang sensitif biasanya menghindari percakapan ke arah itu kalau punya masa lalu yang buruk dan bikin galau.

4. Sikap. Point ini memang amat penting, tapi masih terintegrasi dengan point satu. Karena biasanya orang yang agamanya baik, tentu sikapnya baik. Eits, tunggu dulu. Kadang-kadang seseorang yang mengerti agama tidak selalu benar-benar menguasai sikap. Nah, anda bisa tahu hal ini dari cara dia memperlakukan si buah hati. Adakan masa training, 1-2 minggu atau sebulan. Perhatikan, atau suruh orang lain memperhatikan. Misalnya pembantu kita atau tetangga. Jangan mertua kita suruh, nggak bakalan ngaruh.

5. Skill. Nah, sengaja saya taruh di point 5 karena kalau point 1-4 dimiliki, anda sudah bisa tenang. Point 5 hanya masalah teknis, dan itu bisa anda lakukan dengan melatih. Anda boleh menetapkan aturan-aturan, atau membicarakan apa saja hal penting yang harus dilakukan. Dan lama-kelamaan pasti orang tersebut akan menguasai kendati pada awalnya ada sedikit kaku.

Rupanya lima point diatas sudah cukup merefresentasikan juga memberi gambaran tentang bagaimana idealnya seorang babysitter atau pengasuh bayi anda. Saya hanya ingin mengingatkan, ketika karir anda menanjak, bisnis anda melejit, tolonglah jangan sampai si buah hati yang jadi korban. Kedekatan anda bersama anak-anak anda jauh lebih berharga bagi mereka. Hal ini juga saya bahas di artikel terdahulu yang mungkin juga bermanfaat buat anda >> Cinta Dibalik ASI.

Mudah-mudahan bermanfaat, kalau masih betah silakan baca juga yang lain yah. Silakan share, atau komentar juga boleh. Terima kasih sudah berkunjung :)

Saturday 15 March 2014

Waspada Para Orang Tua! Jangan Sampai Anak Anda Terjebak Cinta Yang Salah

Serem yah denger judul artikel kali ini? Hmmm... saya bukan mau menakut-nakuti anda lho. Akhir-akhir ini memang media sedang dihebohkan dengan 2 kasus pembunuhan remaja, Ade Sara (19th) dan Mia Nuraini (16th).


Keduanya berlatar belakang percintaan (Baca : Pelakunya mantan pacar). Kalau mau lebih jelas soal beritanya silakan klik >> kompas.com dan >> tempo.co, soalnya yang mau saya bahas disini bukan kronologi, daftar pelaku, atau ukuran sepatu pelaku. Halah...emang diberita acara ditulis yah, nomor sepatu? Ngaco!! Hahaha

Intinya sih, saya ingin mengambil hikmah dari dua peristiwa di atas. Oke, coba anda (terutama yang punya saudari remaja) sedikit merenung, kenapa sih banyak kasus tragis hasil dari pacaran, dan selalu yang jadi korban adalah si perempuan! Termasuk juga MBA, atau hamil diluar nikah. Iya kan? Ya iyalah, belum ada tuh kasus yang hamilnya si cowok. Hihihi

Sebenarnya, peristiwa-peristiwa seperti itu adalah alarm atau warning! Yah, alarm buat kita yang tidak mengalami, mudah-mudahan jangan sampai deh. Kenapa warning? Yah, seperti itulah pacaran, ketimbang banyak manfaat, ternyata jauh lebih banyak mudharatnya. 

Daripada bikin nyaman, malah bikin resah dan gelisah. Perhatikan saja motif pembunuhan yang dialami dua remaja diatas, apalagi kalau bukan sakit hati. Itulah remaja, yang emosinya masih labil. Ditambah pengawasan orang tua atau saudara yang sangat minim.

Menurut saya, dan mungkin juga banyak psikolog akan sependapat bahwa, remaja ini sebaiknya diarahkan dan diberi kegiatan yang positif. Di satu sisi, mereka disibukkan dengan hal-hal bermanfaat.

Di sisi lain, mereka dipersiapkan untuk menginjak usia matang, dimana seseorang harus mengenal dunia luar. Tidak hanya dunia sekolah atau kampus. Dengan banyaknya kegiatan bermanfaat, tak banyak waktu yang mereka miliki untuk pacaran.

Walaupun banyak yang bilang, pacaran itu memotivasi seseorang untuk giat belajar. Yah, pacaran nya iseng aja. Nggak usah yang seriusan, seriusnya ntar aja kalau mau nikah, yah?

Nah, supaya tidak ada lagi korban seperti peristiwa yang menimpa Ade Sara dan Mia, sepertinya peran orang tua amat-amat penting. Anda harus bisa jadi teman mereka, yang mereka bebas mau cerita apa saja. Selain itu juga, beri mereka kepercayaan dalam menjaga diri diluar sembari kita terus membekali dengan ilmu agama.

Mungkin itu saja hikmah yang bisa saya ketik disini. Kalau anda punya pendapat, kolom komentar terbuka untuk anda kok. Hehehe!  Terima kasih sudah berkunjung :)

Kalau bermanfaat, boleh di share ya :)

Friday 14 March 2014

Hati-hati Saat Menggunakan HP di Jalan! Jangan Sampai Berakibat Hilang Nyawa


Hayoo... siapa diantara anda yang masih suka teleponan, smsan, atau chatting sambil berkendara? Saya sarankan ntuk menyimak berita ini deh. Sebuah peristiwa memilukan yang terjadi di UK beberapa waktu yang lalu. 


Seorang wanita bernama Sharmila Mistry (42) menabrak 2 bocah lucu di perempatan jalan, hingga kedua balita itu tewas. Ceritanya sih, si Sharmila ini banting setir karena nggak sadar ada mobil melintas didepannya. Kenapa nggak sadar? Bukan karena tidur atau pingsan... Tapi karena mau nelpon koleganya. Berita lengkapnya silakan baca >> vemale.com.


Sudah bukan barang baru lagi kalau main hape dijalan itu adalah salah satu kebiasaan orang dijaman modern. Yap, betul... jaman modern, kalo jaman fir'aun maenannya kan uler! Hihihi. Terus terang sih, sekali-sekali memang sayapun ada saja saat-saat mendesak seperti situasi diatas. 

Yah dikejar waktu, yah dikejar pelanggan, yah dikejar security. Hahaha (yang ketiga mah banyol), tapi semepet-mepetnya situasi, saya selalu nyempetin untuk minggir dulu. Biar tenang baca/balas pesan atau terima telepon.

Kadang saya heran juga, sering lihat orang nyelipin hape di helm sambil asyik telponan. Padahal, saya coba sekali, aduh sama sekali gak enak. Udah berisik, konsentrasi terbagi, kadang suara gak jelas, dan orang-orang pada lihat. Yah, karena saya ngobrolnya jojorowokan, hahaha. Maaf kalo nggak ngerti, jojorowokan itu bahasa sunda artinya teriak-teriak.

Kejadian seperti diatas itu bukan kita saja yang rugi, lebih-lebih mereka yang jadi korban. Mereka yang udah hati-hati, eh kena juga karena kitanya ceroboh. Aduh... mudah-mudahan jangan sampai terjadi. 

Situasi yang tenang itu bukan saja menambah nyaman, tapi juga hasilnya lebih efektif. Coba, kalau seandainya si Sharmila ini mau minggir dulu setidaknya 3-5 menit, menelpon dalam keadaan tenang dan seperlunya, juga minta waktu ke orang yang hendak ditemuinya itu untuk supaya tidak buru-buru. 

Ingat, kita sama sekali tidak akan menduga kejadian fatal seperti ini, dan kita tidak akan sadar kalau otak kita selalu tertuju pada urusan-urusan kita, terlebih urusan duniawi.

Oya, saya ngambil materi ini untuk diposting di halaman saya tentu saja ada alasan. Yah, apalagi kalau bukan saling mengingatkan (tawassau) supaya nggak ada kejadian serupa menimpa kita atau keluarga kita. 

Ini kan masalahnya nyawa yah, siapa yang bisa ganti hayoo? Coba bayangkan kalau si balitanya itu adalah anak-anak atau kerabat anda? Hmmm... Nggak rela kan? Dan jangan lupa untuk berdo'a dulu, karena kita nggak tahu 5 menit kedepan kita masih bernyawa. Betul?

Mudah-mudahan tulisan ini sedikit memberi manfaat, jangan lupa share yah. Terima kasih sudah berkunjung.

Friday 7 March 2014

Ketulusan Cinta Yang Abadi (Kisah Nyata Romantis Part 2)

Ini Dia lanjutan kisah Ketulusan Cinta Abadi silakan disimak



Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tak bisa menyaksikan keterampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. 

Kesadarannya naik turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan disekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri. Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar, Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan dzikir. Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat. Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi, dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis. Mama Nania yang baru tiba, menangis.

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak balik dari kediamannya ke Rumah Sakit. Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring diruang ICU. 

Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki yang berpenampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra. Pada hari ke-37 do'a Rafli terjawab. 

Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya mengucapkan syukur berulang-ulang dengan air mata yang meleleh.

Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi. Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam do'a. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. 

Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu persatu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.



Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. 

Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh? Tapi Rafli dengan upayanya yang terus menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya dimata Rafli. 

Setiap hari minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonoton biioskop, rekreasi kemanapun Nania harus ikut. 

Anak-anak seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun. Awalnya Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatap iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania kesana kemari.

Masih dengan senyum hangat diantara wajahnya yang bermanik keringat. Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik. Baik banget suaminya! 

Lelaki lain mungkin sudah mencari perempuan kedua! Nania beruntung! Ya, meimiliki seseorang yang menerima dia apa adanya. Tidak, tidak cuma dengan menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. 

Tapi dia salah, sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan terus begitu. Hanya saja bukankah bisik-bisik itu sekarang berbeda bunyi?

Dari teras, Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan. Yah, 22 tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa ia syukuri. 

Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.

Begitulah cinta dan ketulusan. Anda bisa merasakan kekuatan darinya ketika cinta itu berubah menjadi energi positif yang membangkitkan semangat hidup. Dan ketulusan, jangan anda mengabaikannya. Hal itulah yang mengikat cinta supaya menjadi abadi.

Terima kasih sudah berkunjung, semoga menginspirasi. Silakan share kalau seandainya bermanfaat.

Sunday 2 March 2014

Ketulusan Cinta Yang Abadi (Kisah Nyata Romantis)

Kali ini saya ingin cerita tentang sepasang suami istri yang konon adalah kisah nyata. Saya mengambilnya dari aplikasi Cerita Motivasi yang saya unduh dari google store.  Entahlah, saya memang suka sekali kisah ini.

Dan begitu mengharukannya, saya sampai hampir menangis lho. Memang sih agak-agak mirip sinetron gitu, tapi insya Allah bisa menginspirasi anda. Saya tidak mengurangi atau mengedit sedikitpun dari versi aslinya (hanya menceritakan ulang). Selamat membaca...

===
Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang;

Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya, kenapa? Tanya mereka dihari Nania mengantarkan surat undangan.


Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon 15 watt.

Hatinya sibuk merangkai kata-kata yang barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik napas, mencoba bicara dan? Menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah Indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detail dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar bicara mendadak gagap.

Yang pertama terjadi tiga bulan yang lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap moment yang tepat karena semua berkumpul, sebab hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.

Kamu pasti bercanda! Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari papa dan mama membuat Nania menyimpulkan: Mereka serius ketika mengira Nania bercanda.

Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan air mata mengambang di kelopak mata. Hari itu dia tahu keluarganya bukan sekedar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium 4. Parah, Tapi kenapa? Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat biasa..

Bergantian tiga saudara Nania mencoba membuka matanya. Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania! Cukup! Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Dimana iman, dimana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaian hari ini?

Setahun pernikahan. Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dilihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak dimata mereka.

Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.

Tidak ada lelaki yang mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania. Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan. Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka tak percaya.

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik papa dan mama. Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.

Cantik ya? Dan kaya! Tak imbang! Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke-hari.

Tahun kesepuluh pernihakan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya. Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!

Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukan semacam obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat sehingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.

Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di Rumah Sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orang tua Nania masih belum satu pun yang datang.

Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tidak menunjukan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tida menit.

Tapi pembukaan berjalan lambat sekali. Baru pembukaan satu, belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyelamatkan harapan.

Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasipun ditelannya. Bang? Rafli termangu. Iba hatinya sang istri memperjuangkan dua kehidupan. Dokter? Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.

Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat? Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Karena satu dan lain hal, maka cerita bersambung ke halaman >> Ini

Friday 28 February 2014

Kenapa Harus Menunda Sih?

Pernahkah anda mendengar kutipan-kutipan seperti "Lebih cepat lebih baik" atau "Waktu adalah uang" atau "Siapa cepat dia dapat"? Hmmmm, sepertinya anda mengangguk nih. Ah, sok tahu banget saya ini. Hehehe! Tapi memang saya rasa kutipan kutipan di atas sudah sangat familiar di telinga kita. Pesan tersiratnya apa sih? Yah, apa lagi dong kalau bukan menyegerakan pekerjaan alias jangan menunda-nunda.

Ketika sebuah keputusan yang sudah bulat seperti bola basket, ditunda sehari saja maka hasilnya akan lain. Dijamin akan lain! Karena setiap detik situasi bisa berubah, kondisi psikologis bisa berubah, semangat berubah, mood berubah, bahkan karakter seseorang bisa berubah seketika. Bayangkan saja kalau Mark Zuckerberg menunda pekerjaannya merintis facebook.com sampai dia selesai kuliah? Saya yakin hasilnya tidak akan sefantastis sekarang.

Banyak sekali hal yang tidak terduga hasil dari penundaan. Sebut saja untuk persoalan menikah, pernahkah anda mendengar seseorang menunda menikah dengan alasan belum siap? Lah, kalau kitanya nggak mempersiapkan diri plus yakin, mau sampai kapan nunggu siap? Satu atau lima tahun lagi, kalau kita masih punya pikiran seperti itu mah tetep saja nggak bakalan siap. Untuk urusan yang satu ini, ada baiknya sih anda baca juga Kenali Pasanganmu.

Satu lagi kenyataan yang memilukan dialami seorang teman. Dimana dia dengan pasangannya sepakat menunda untuk punya anak atau merencanakan kelahiran anak pada bulan-bulan tertentu yang mereka inginkan. Hasilnya? Sampai usia pernikahan mereka menginjak 5 tahun belum juga dikaruniai anak. Yah, memang tertulis dengan sangat jelas dalam Al-Quran bahwa Allah mengetahui dan manusia tidak mengetahui (sesuatu yang ghaib). Ingatlah bahwa proses penciptaan anak itu dari mulai tertanam benih sampai kelahirannya sudah ada yang mengatur.

Semoga cerita-cerita diatas bisa sedikit mengubah kebiasaan anda yang suka menunda-nunda pekerjaan, padahal itu penting untuk disegerakan. Tujuan kami adalah menebar manfaat, terserah anda mau menerimanya seperti apa. Silakan share ke teman-teman anda sekiranya tulisan ini bermanfaat, terima kasih sudah mau berkunjung.

Berhentilah Merokok dan Rasakan Kebahagiaan Setelahnya!

Saya harus jujur, beberapa bulan yang lalu (sebelum berhenti), merokok adalah kegiatan yang amat menyenangkan dan menenangkan. Rasa-rasanya saya tak bisa hidup tanpa rokok walau sehari. Itu dulu, sekarang? Alhamdulillah saya sudah tak lagi berteman dengan penyuntik kas negara terbesar itu. Yah, tak bisa dipungkiri, negara kita dibikin kaya oleh rokok, walaupun miris juga sih. Hihihi


Yah, lihat saja disekitar kita. Bahkan mereka belajar merokok sedari SMP, bayangkan saja kalau mereka hidup sampai usia 50 tahun. Sudah berapa banyak asap rokok yang masuk ke tubuhnya? Ah saya nggak mau mengira-ngira yang pasti lebih banyak dari parpol peserta pemilu 2014. Hahaha

Sejenak saya ingin cerita beberapa minggu lalu ketika saya ngobrol-ngobrol dengan seorang teman di acara pernikahan seorang teman yang lain. Waktu itu kita membahas rokok herbal yang katanya mampu mengurangi ketergantungan pada rokok. 

Ditengah-tengah obrolan, dia mengeluarkan statement begini "sebenernya sih, nikotin itu asalnya dari bumbu racikan". Walaupun saya kurang tahu tapi saya meng iyakan "Bener sih kayaknya emang begitu". 

Setelah agak terdiam beberapa detik, saya lempar pertanyaan "Dari tembakaunya juga kan?" dengan cepat ia menjawab "Paling gede malah!!" Wkwkwk....ada-ada saja dia itu, kami sampai terkekeh-kekeh agak lama.

Racun atau nikotin yang terkandung dalam jumlah yang melebihi dari seharusnya, itulah yang membahayakan. Belum lagi ada ribuan potensi penyakit yang terkandung dalam sebatang rokok. Makanya ada yang bilang kalau asap rokok ini lebih berbahaya dari asap knalpot. 

Yah, kalo dari knalpot paling satu atau dua penyakit, nah rokok ada ribuan. Belum lagi anda yang perokok pasif (menghisap asap rokok buangan), tentunya lebih-lebih lagi bahayanya. Itu baru anda, coba bayangkan kalau terhisap anak-anak anda. Saya tak bisa membayangkan kalau kondisi itu terus-menerus menimpa si buah hati, mereka yang masih rentan.

Saya ingin anda memikirkan sesuatu yang sangat penting. Ketika anda menghembuskan asap yang lebih bahaya dari asap knalpot dan terhisap oleh anak-anak anda...tegakah anda menanamkan bibit penyakit yang kalau terus-menerus bisa mungkin tumbuh jadi penyakit ganas. 

Buah hati anda yang sangat anda sayangi, atau anggota keluarga lain yang juga anda sayangi. Tegakah anda membiarkan mereka menghisap ribuan penyakit setiap hari, sementara anda berdalih tidak bisa berhenti? Saran saya adalah, kalau mau merokok jangan sampai ada orang yang didekat anda. Kalau hantu sih, terserah. Hehehe!

Tapi jauh lebih baik kalau anda juga berhenti. Disini peranan niat adalah paling utama, kebanyakan orang susah berhenti adalah karena niat dan motivasinya yang setengah-setengah. Kalau anda merasa peduli pada mereka, niat anda harus poll. 

Apakah itu sedikit-sedikit atau sekaligus nggak apa-apa yang penting anda terus berjalan dalam niat. Selamat mencoba, semoga bermanfaat. Jangan lupa share ke teman-teman yah. Terima kasih sudah berkunjung

Rupanya sekian dulu ya sharing saya kali ini. 
Sekiranya bermanfaat, boleh dishare ke teman-teman anda. Wassalam :)

Sunday 23 February 2014

Cari Rupiah Jangan Lupakan Fitrah

Maaf nih sebelumnya, kalau anda mencari artikel tentang zakat fitrah, kami nggak membahasnya disini. Hehehe! Karena, fitrah yang mau kami bahas disini nggak ada hubungannya dengan zakat fitrah. Gimana, penasaran kan? Pasti donk, saya bisa membaca raut muka anda kok! Hahaha (ngawur)

Anda, saya dan milyaran penduduk bumi ini tentu saja tak bisa lepas dari kegiatan mencari fulus. Iya kan? Hmmm...Tinggal bilang iya aja apa susahnya sih? Hahaha. Saya pun sebagai manusia yang membutuhkan fulus atau kita sering menyebut Rupiah (Indo) atau boleh juga Dollar & mata uang lainnya, memang menghabiskan banyak waktu untuk menghasilkan Rupiah lebih banyak dan lebih efesien. Banyak cara dipelajari, termasuk bisnis - bidang yang sangat saya minati dan ingin menjadi ahli disana.

Nah, sekarang apa sih maksudnya dengan judul Cari Rupiah Jangan Lupakan Fitrah? Saya memang tidak pernah sembarangan membuat judul. Hal pertama yang ingin saya katakan adalah tentang fitrah itu sendiri, yaitu bisa dibahasakan sebagai asal-usul. Mari telusuri tentang asal-usul kita, dari mana dan mau kemana. Apakah tujuan kita dihidupkan, kepada siapa kita akan kembali, dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan penting seputar keyakinan yang harus anda tanyakan kepada diri sendiri.

Lalu apa kaitannya kok judulnya begitu banget sih? Hehehe. ini penting tapi begitu banyak orang melupakan. Benarkah? Iya, kata fitrah itu sendiri mewakili kalimat bahwa kita ini adalah mahluk yang berTuhan. Tapi mari kita perhatikan disekitar kita, dengan dalih mengejar prestasi di dunia banyak orang yang melupakan fitrahnya sebagai seorang hamba. Sebagai seorang muslim, saya amat miris karena ternyata di Indonesia ini yang katanya penduduk muslim terbesar dunia masih tidak menerapkan konsep-konsep keTuhanan yang utuh dalam kegiatannya. Bicaranya nggak kok nge'blur sih, kasih contoh dong! Oke oke...

Dari mulai hal-hal kecil yang sebetulnya sangaaaat penting sering kita jumpai seperti misalnya mengakhirkan shalat. Kita nggak usah membahas hal yang terlalu mencolok seperti korupsi yang sudah jelas-jelas munkar. Urusan shalat ini kan sebetulnya urusan yang lamanya tidak sampai 10 menit, tapi susahnya minta ampun untuk bisa disiplin. Betul apa betul banget??? Hehehe. Tapi percayalah, dengan membiasakan disiplin itu baik, shalat adalah kegiatan yang sangat tepat melatih disiplin selain puasa. Dan ketika anda tidak melupakan fitrah anda sebagai hamba, yang harus bersujud 5 waktu dalam sehari. Kalau hal itu anda lakukan dengan penuh keseriusan, saya berani jamin hidup anda akan lebih bahagia.

Capek juga yah ngetik artikel itu. Hahaha! Tapi nggak apa-apa lah asalkan anda menemukan sepercik manfaat dari tulisan-tulisan saya, insya Allah saya akan konsisten. Terima kasih atas kunjungan anda, jangan lupa share pada teman-teman anda yah :)

Mau baca artikel lain? Boleh...termasuk yang ini :  Lovin' Baby Tapiii....resiko tanggung sendiri!

Obat Tradisional Lebih Aman Untuk Si Buah Hati

Terus terang saja, tulisan ini adalah bentuk keprihatinan saya untuk anak-anak (balita) di lingkungan saya. Bukan kelaparan, bukan kekerasan, bukan pelecehan. Ini soal obat-obatan kimia atau saya sebut Racun begitu mudahnya diberikan pada anak-anak. Terutama anak-anak dibawah usia lima tahun atau balita. Kalau anda perhatikan di tempat-tempat seperti RSU, Klinik, Puskesmas, dll maka pasien anak-anak hampir 50% dan 3/4 dari yang 50% itu adalah balita.


Saya ingin sedikit mengupas tentang obat-obatan yang biasa anda berikan untuk anak anda. Mungkin ini bukan hal baru, tapi sebagian dari anda pasti butuh informasi seperti ini. Suatu waktu, saya pernah membahas tentang jenis-jenis obat dengan salah seorang pegawai Puskesmas yang kebetulan dia seorang lulusan farmasi, dan termasuk pegawai senior. Dia menuturkan bahwa obat yang kita konsumsi selama ini yang berbentuk pil itu asalnya dari serbuk yang kemudian dipadatkan dengan menambahkan semacam lem untuk perekat. Saya tercengang mendengar hal itu, jujur saya baru tahu tentang hal itu. Untung saya jarang minum obat-obatan kalau sakit. Hehehe


Lalu apa bedanya dengan obat herbal? Saya tanya begitu. Sebetulnya sih nggak terlalu beda, karena obat kimia juga bahannya itu-itu juga, yah dari tumbuhan juga. Hanya saja dalam memprosesnya yang beda, ditambah yang tadi itu. Supaya bisa terbentuk pil maka ditambahkanlah perekat semacam lem. Bulu kuduk saya langsung merinding kaya melihat setan! Hihihi...

Usut punya usut, ternyata negara-negara barat sudah jauh-jauh hari melarang warganya memberikan obat-obatan kimia pada anak yang masih bayi. Mengenai hal itu saya sangat-sangat setuju, karena memang obat kimia yang anda berikan pada si buah hati lama-lama akan menjadi Racun yang mengendap di tubuh bayi. Karena fungsi obat bukan menghilangkan penyakit, hanya menghilangkan rasa nyeri. Kalau mau sehat saya sarankan untuk mulai rutin mengkonsumsi madu dan sari kurma, juga untuk si kecil.

Kalau terpaksa anda harus memberi obat, sebaiknya yah cari yang herbal atau obat-obatan tradisional. Itu jauh lebih baik dan lebih aman. Selanjutnya sikapilah musibah anak sakit ini sebagai warna-warni kehidupan. Tidak usah stres lalu melampiaskan dengan minum oli. Saya sangat tidak menganjurkan! Hahaha

Rupanya sekian dulu, semoga bermanfaat. Silakan share ke teman-teman anda dan saya tunggu coment nya :D

Terima kasih sudah berkunjung :)

Monday 17 February 2014

Internet Buat Anak, Sehatkah?

Internet adalah sebuah fenomena zaman yang tak terelakkan di abad 21. Internet seakan menjadi hal yang sangat urgen di lingkungan kita, bahkan di dunia anak-anak. Apa sih, manfaatnya internet buat anak-anak? Apa benar mereka butuh yang namanya internet? Sebelum ke sana, sebaiknya simak dulu cerita berikut ini yang bertema kan internet.

Bi Oneng adalah pemilik warung nasi sedangkan Joko, seorang sales sebuah perusahaan elektronik yang kebetulan mampir ke warung bi Oneng dan memesan menu kesukaannya. Dengan sigap bi Oneng melayani pesanan Joko, tak lama kemudian pesanan dihidangkan. Dari pertama duduk, sampai selesai makan Joko tak henti-hentinya meng otak-atik iPad miliknya. Maklum lah, jaman sekarang kan gadget itu
sudah jadi teman hidup (selain istri/suami) hehehe. Terjadilah percakapan antara keduanya :
Bi Oneng : Mas, itu apaan sih? Saya kok baru lihat (maklum pok oneng sibuk di warung jarang nonton tv)
Joko : Ini namanya iPad mbak. Fungsinya seperti komputer, bisa main game, bisa internetan juga.
Bi Oneng : Oh, kalo game tau. Nah, internet tuh apa? Bukannya indomie+telor pake kornet?
Joko : Hahaha. Yang ini beda mbak, internet bisa buat cari informasi, ngobrol di fesbuk, buat dagang juga bisa mbak. Banyak kok yang dagang di internet, lebih cepet laku lho...

Bi Oneng : Ah yang bener? Emang alat itu harganya berapa, bibi mau beli kalo bisa bikin dagangan jadi laku!

Joko : Oh ini sih sekarang harganya sekitar 5-7 jutaan. Tapi mbak juga harus beli paket internetnya biar bisa onlen. Sekitar 50-100 rebuan tergantung kecepatan.
Bi Oneng : Hmmm....oke oke, beli satu lah (sambil mengluarkan uang dari sakunya)
Joko : Mau yang mana mbak? iPad atau merk biasa yang harganya miring? Saya anter ke otlet kami...
Bi Oneng : Saya beli internet nya aja yang 50 rebu. iPad nya nggak jadi ah, Muahaaaalll. Nih uangnya...
Joko : Hadeuuuhhh......

Pernahkah anda mendapati anak anda mantengin komputer seharian untuk sekedar menikmati game online? Atau pernah kan mereka sampai keseringan minta uang jajan yang ternyata jajanan mereka adalah game online? Hmmmm...mudah-mudahan tidak sampai seperti itu yah. Saya jadi miris melihat fenomena seperti ini, tak bisa dibayangkan masa depan mereka seperti apa. Yang lebih parah adalah kalau mereka sudah berani membolos demi internet, demi game online.

Saat ini internet memang bak makanan ringan yang orang-orang seperti tak bisa hidup tanpanya. Termasuk saya, hehehe! Yah apa salahnya kalau selama internet itu memang bermanfaat seperti sekarang ini. Saya posting artikel, anda baca artikel. Kan sama-sama gak ada kerjaan. Hahaha!

Terutama pada anak-anak, mari kita sikapi internet ini dengan bijak. Di sekolah, anak-anak sekarang dijejali tugas-tugas yang mengharuskan mereka terus berinteraksi dengan internet. Bagus sih, tapi coba perhatikan apakah mereka benar-benar menggunakan seluruh waktu dan uang yang anda berikan untuk menyelesaikan tugas? Sekali-sekali coba awasi dan sedikit kurangi privasi mereka ketika berinteraksi dengan internet. Bukan apa-apa, sudah banyak kasus penculikan dan orang hilang yang sebabnya adalah berinteraksi dengan orang tak dikenal di internet, dan hampir semua korbannya adalah remaja putri.

Tanpa harus mengekang kegiatan mereka, kita bisa lebih intens terhadap keselamatan anak-anak. Anda punya cara sendiri-sendiri, dan kedekatan emosional antara anak dengan orang tua adalah yang paling efektif. Sekian dulu, semoga tulisan saya bermanfaat. Silakan share seandainya anda ingin orang lain juga merasakan manfaatnya. Terima ksaih atas kunjungan anda.

Saturday 8 February 2014

Emosi Anda Sering Meledak-ledak? Jangan Sampai Keluarga Terkena Imbasnya

Seringkali, kita tidak sadar kalau emosi kita meledak-ledak nggak karuan. Iya kan? Keinginan yang tidak terpenuhi biasanya sering jadi pemicu ledakan itu. Akibatnya, tentu saja keharmonisan rumah tangga anda sedikit terganggu.


Saya berharap anda tidak sedang berada di lingkungan yang suka meledak-ledak seperti bom granat yang dilemparkan prajurit perang pada musuh. Atau justru anda yang mungkin suka meledak-ledak? 

Oke, saya tidak akan melarang, kalau anda mau meledak silakan saja. Tapi baiknya anda lakukan ditempat yang jauh dari rumah, dilaut atau ditengah hutan. Agar bisa kontes sama gorila. Hahaha!
Sejenak mari kita berpikir, sebenarnya apa sih penyebabnya? Dari mana asal kemarahan itu, apa dari orang lain atau justru dari dalam diri kita sendiri? Sebagian besar saya yakin berasal dari dalam diri kita sendiri.

Zaman sekarang segalanya serba mudah, jadi ada sedikit saja kesulitan, bisa menyebabkan emosi seseorang gampang naik, jadi tidak stabil. Contohnya, gara-gara remot hilang saja, seseorang sampai uring-uringan. 

Sadar atau tidak, sebenarnya kemarahan sering kali menyebabkan penyesalan di akhir. Iyalah di akhir, kalau di awal kan namanya DePe. Hehehe! Nah, mungkin anda pernah mengalami kejadian yang tak bisa lupa seumur hidup akibat ledakan dirumah anda, entah itu dari orang tua/mertua, pasangan, atau justru anak anda. Bukankah itu efek psikis yang susah sekali dihilangkan?

Sekarang saya ingin anda bayangkan, kira-kira apa yang terjadi di kemudian hari seandainya anak anda setiap hari dibombardir dengan kemarahan-kemarahan anda. Emosi yang meledak-ledak itu akan tersimpan dalam memori anak anda dan hasilnya adalah kebencian, dendam, berontak, dan sederet sifat-sifat buruk lainnya yang mungkin terjadi. 

Bisakah anda memperbaiki hal itu dan mengembalikan mereka menjadi anak yang ceria? Atau tidakkah hal itu akan mlahirkan masalah-masalah besar dikemudian hari yang efek domino nya menimpa anda? Pikirkan itu baik-baik.

Kemarahan bisa diredam, emosi bisa dikendalikan. Malah jika anda sudah mampu melakukan hal itu, percayalah besok anda akan merasakan suasana berbeda, kehangatan yang berbeda ditengah-tengah keluarga anda. Malah, hal itu baik untuk karier anda. Dan percayalah, tak ada masalah yang selesai dengan kemarahan, malah akan menambah masalah baru.

Semoga bermanfaat, silakan share/bagikan ke teman-teman anda seandainya tulisan ini akan bermanfaat untuk mereka. Terima kasih sudah berkunjung

Kekuranganmu, Potensi Rezekimu

Pernahkah anda membayangkan suatu hari anda dikaruniai seorang anak yang ternyata - dengan kehendak-Nya - berkebutuhan khusus (cacat fisik/mental)? Masihkah anda bisa setegar karang menerima kenyataan itu? Mampukah anda bersabar sepanjang umur anda/anak anda? Saya berharap anda tidak diberi cobaan seberat itu. Namun saya ingin bercerita disini tentang dua orang teladan, dimana mereka sanggup mengubah asumsi orang-orang bahwa kekurang sempurnaan fisik yang diberikan Tuhan pada mereka bukanlah penghalang mereka meraih kesuksesan. Teladan yang pertama adalah Ammar Bugis (Penulis buku penakluk kemustahilan) yang kebetulam usia nya hanya terpaut 10 hari dengan saya. Hehehe, dan yang kedua adalah Blair Hill (Putra Napoleon Hill - Penulis Think And Grow Rich).

1. Ammar Bugis. Pemuda asal Jeddah, Arab Saudi yang memiliki darah Indonesia. Mengalami kelumpuhan total kecuali lidah dan mata sejak usia dua bulan. Penulis dan wartawan olah raga terkenal di Arab Saudi. Simak cerita inspirasinya yang saya rangkum dari buku karyanya - Peakluk Kemustahilan.

Sejak kecil selalu mendapat perlakuan tak menyenangkan dari orang-orang sekitar, dan berkali-kali harus dirawat di RS karena penyakit yang menyerang jantung dan paru-parunya tak lantas membuat Ammar putus asa dan bersedih hati. Mengeluh hampir tak pernah ia lakukan. Keimanan yang tinggi tersemat dihatinya, berharap hidupnya bermanfaat walau harus selalu bergantung pada orang lain. Seorang yang mempunyai mental baja dengan tingkat kegigihan yang amat tinggi. Pernah beberapa kali mengalami perlakuan diskriminasi di dunia pendidikan, diantaranya adalah tak diterima di beberapa sekolah karena cacat, kendati dengan tegas ia mengatakan bahwa hal itu tak menghalanginya untuk bisa berprestasi, bersaing dengan siswa lain. Akhirnya Ammar berhasil menaklukan kemustahilan di dunia pendidikan dengan nilai 97%. Menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas, kemudian melanjutkan ke jurusan jurnalistik dengan meraih peringkat pertama. Di kampus, Ammar lulus dengan predikat cum laude. Suatu hal yang bahkan oleh orang normal pun sulit dicapai.

Perjuangan berlanjut ke level yang lebih tinggi dalam hidup, yaitu menikah. Orang beranggapan mana mungkin ada wanita yang mau sama pemuda yang hampir seluruh tubuhnya lumpuh total. Tapi hal itu terbantahkan dengan menikahi seorang janda cantik asal Mesir yang dipanggilnya dengan nama Ummu Yusuf (ibu-nya yusuf). Memang, dengan kekurangannya Ammar tak mampu memberi nafkah biologis seperti umumnya pria kepada istrinya. Tapi toh akhirnya sang istri dengan hati emasnya bersedia menerima dan merawat Ammar - yang bahkan sebetulnya dia berhak memilih lelaki normal. Kebahagiaan pun bisa mereka rasakan di kehidupan rumah tangganya, bahkan dialah (Ummu Yusuf) yang membantu Ammar menulis buku Penakluk Kemustahilan. Untuk kisah lengkapnya, mending anda baca sendiri bukunya. Soalnya kepanjangan kalau saya tuliskan, jari saya bisa kriting. Hehehe!

2. Blair Hill. Putra Napoleon Hill (Penulis buku best seller - Think And Grow Rich) yang hidup diakhir abad 20an. Blair Hill divonis bisu tuli seumur hidup oleh dokter sejak lahir. Namun pernyataan itu tak langsung dibenarkan oleh ayahnya. Kendati hal itu disampaikan oleh seorang dokter, dia bersikeras membuktikan bahwa sang dokter salah. Dia menanamkan keyakinan dalam diri dan keluarganya bahwa sang anak akan hidup normal seperti orang lain.

Ketika blair kecil mencapai usia yang cukup untuk diajak bekerja sama, sang ayah dengan intens meyakinkan sang anak akan bisa hidup normal, bahkan berprestasi. Upaya-upaya untuk mengangkat mental sang anak ia lakukan, seperti tidak memasukkan blair kecil ke sekolah luar biasa (SLB), namun disekelaskan dengan anak-anak normal kendati hal itu menuai banyak penolakan dari beberapa sekolah, dia tak putus asa hingga akhirnya menemukan sekolah yang mau menerima Blair kecil.

Suatu kejadian tak terduga ketika sang ayah membeli sebuah alat pemutar musik. Blair kecil kegirangan ketika alat itu diputar, jelas sudah bahwa keyakinan sang ayah menemui sedikit titik terang. Hal itu diasahnya terus menerus dengan membuat cerita-cerita motivasi yang didongengkan kepada Blair kecil setiap malam sampai ia tumbuh menjadi remaja yang punya rasa percaya diri, seperti tak punya kecacatan. Pernah suatu waktu Blair kecil memohon izin pada ibunya untuk berjualan koran (perlu diingat, Blair bukan dari kalangan tidak mampu), tapi ibunya tak memberi izin karena khawatir akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Blair nekat memanjat keluar jendela dapur, memulai usahanya sendiri. Dia meminjam beberapa sen dari tukang sepatu sebelah, membelikannya koran, habis, membeli lagi, terus begitu sampai petang. Setelah menghitung pendapatannya, dia mengembalikan enam sen utang ke bankirnya, ia mencatat laba bersih 42 sen. Setiba dirumah, sang ibu mendapati anaknya yang masih berusia 8 tahun tergeletak diranjang, tertidur lelap dengan uang tergenggam erat ditangannya, sang ibu menangis melihat hal itu.

Kejadian yang mengubah hidupnya justru terjadi ketika Blair duduk dibangku kuliah. Selama minggu terakhir di perguruan tinggi terjadi sesuatu yang menandai titik balik penting dalam hidupnya. Blair menerima sebuah alat bantu kecil, yang dikirim kepadanya sebagai uji coba (Blair pernah mencoba alat bantu sejenis waktu SMA namun tak banyak membantu). Dengan ceroboh, ia memasang di kepala, menyalakannya, lalu... Jreng!! Untuk pertama kalinya ia mendengar sebaik orang normal. Tanpa banyak basa basi, dia langsung menulis surat pada produsen alat tersebut, dengan antusias menceritakan pengalamannya.  Secara tersirat hal itu tertangkap oleh benak sang produsen yang membuat Blair diundang ke New York, berbincang langsung dengan pemilik perusahaan, dan akhirnya ditawari kerjasama untuk mengembangkan alat tersebut, akhirnya terbukti sudah bahwa kekurangannya justru mendatangkan potensi rezeki yang jauh dari apa yang diperkirakannya.

Nah, coba pikirkan ini baik-baik. Orang-orang yang saya ceritakan diatas mungkin tak seberuntung anda. Tapi, semangat dan kegigihan mereka mungkin jauh diatas anda. Saya yakin, kalau anda mengilhami kejadian-kejadian yang saya ceritakan ini apa mungkin anda masih mau mengeluh dan menyalahkan keadaan, kemudian menularkan kebiasaan buruk itu pada anak-anak anda. Hmmmm

Semoga bermanfaat, silakan share/bagikan ke teman-teman anda cerita ini seandainya hal ini dapat menginspirasi mereka. Terima kasih sudah berkunjung.

Ada yang lebih menarik disini.....KLIK!!