Anda sebagai orang dewasa, yang setiap hari berkutat dengan
pekerjaan, masalah rumah tangga, kemacetan, masalah keuangan dan
lain-lain tentu sudah akrab dengan yang namanya 'stres'. Yah kata ini
memang sangat familiar di telinga kita, sampai-sampai banyak kasus bunuh
diri gara-gara si stres itu.
Kalau sudah begitu, siapa yang bisa
menolong? Nah, kita yang masih hidup jangan sampai mengalami hal konyol
seperti itu. Nyawa cuma satu kok dibuang-buang, mau beli dimana juga nggak bakalan ada yang jual. hehehe
Kemana
kita pergi, masalah akan selalu hinggap di sekitar kita. Namanya juga
orang dewasa, yah harus siap. Kalau tidak siap, yah jangan jadi orang
dewasa, jadi anak kecil saja sampai tua. hehehe
Masalah tidak
pernah hinggap pada anak-anak, stres tidak pernah menyerang anak-anak.
Kenapa? yah karena mereka tidak pernah punya masalah. Betul kan? hehehe
Mari kita simpulkan untuk sebuah keutamaan. Halah serius amat...
Begini,
sekali-sekali kita juga perlu bertingkah seperti anak-anak. Jangan jadi
orang dewasa terus, jangan jadi orang dewasa sepanjang hari, jangan
jadi orang serius melulu. Sekali-sekali jadilah kanak-kanak.
Maksud saya
bukan anda balik ke masa kecil, jadi balita lagi, di asuh orang dewasa,
ngompol dimana-mana. hehehe... Pahamilah kalau stres itu tak akan
sampai ke level tinggi kalau kita selalu me-refresh otak kita sesering
mungkin. Stres dalam tingkatan rendah masih bisa dikendalikan dengan
kembali menjadi kanak-kanak.
Mereka itu (anak-anak) cenderung
cepat sekali melupakan tangisan. Contoh, kakak-adik berebut mainan
sampai si adik menangis karena kalah rebutan. Tak lama kemudian orang
tua membujuk si kakak untuk baikan, dalam beberapa menit mereka akur
lagi.
Coba, apa bisa kita seperti mereka? Orang dewasa cenderung ada
sifat dendam, yang semakin membuat pikiran mereka terus bekerja untuk
mengejar ambisi, kadang melupakan keluarga, melupakan sahabat, lebih
parah lagi melupakan Tuhan, akibatnya adalah stres.
Lupakan
sejenak masalah anda untuk menemukan cara imajinatif untuk
menyelesaikannya seperti imajinasinya anak-anak. So...jadilah
kanak-kanak, menjadi kanak-kanak juga berarti menjadi pribadi yang menyenangkan seperti anak kecil. Walaupun kadang nyebelin, tapi ngangenin kan?
Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)
tapi gimana cara kita mengkondisikan sifat untuk berubah menjadi kanak2 itu (bukan ke kank2an), sedangkan rasa gengsi kita yang tinggi? susah juga kan! minta saran nya!
ReplyDeleteHilangin dulu gengsi nya. Justru lebih enjoy saat kita jadi seperti anak-anak :)
ReplyDelete