Saturday 4 January 2014

Terkadang Menjadi Kanak-kanak Itu Perlu!

Anda sebagai orang dewasa, yang setiap hari berkutat dengan pekerjaan, masalah rumah tangga, kemacetan, masalah keuangan dan lain-lain tentu sudah akrab dengan yang namanya 'stres'. Yah kata ini memang sangat familiar di telinga kita, sampai-sampai banyak kasus bunuh diri gara-gara si stres itu.

Kalau sudah begitu, siapa yang bisa menolong? Nah, kita yang masih hidup jangan sampai mengalami hal konyol seperti itu. Nyawa cuma satu kok dibuang-buang, mau beli dimana juga nggak bakalan ada yang jual. hehehe


Kemana kita pergi, masalah akan selalu hinggap di sekitar kita. Namanya juga orang dewasa, yah harus siap. Kalau tidak siap, yah jangan jadi orang dewasa, jadi anak kecil saja sampai tua. hehehe

Masalah tidak pernah hinggap pada anak-anak, stres tidak pernah menyerang anak-anak. Kenapa? yah karena mereka tidak pernah punya masalah. Betul kan? hehehe

Mari kita simpulkan untuk sebuah keutamaan. Halah serius amat...

Begini, sekali-sekali kita juga perlu bertingkah seperti anak-anak. Jangan jadi orang dewasa terus, jangan jadi orang dewasa sepanjang hari, jangan jadi orang serius melulu. Sekali-sekali jadilah kanak-kanak.

Maksud saya bukan anda balik ke masa kecil, jadi balita lagi, di asuh orang dewasa, ngompol dimana-mana. hehehe... Pahamilah kalau stres itu tak akan sampai ke level tinggi kalau kita selalu me-refresh otak kita sesering mungkin. Stres dalam tingkatan rendah masih bisa dikendalikan dengan kembali menjadi kanak-kanak.

Mereka itu (anak-anak) cenderung cepat sekali melupakan tangisan. Contoh, kakak-adik berebut mainan sampai si adik menangis karena kalah rebutan. Tak lama kemudian orang tua membujuk si kakak untuk baikan, dalam beberapa menit mereka akur lagi.

Coba, apa bisa kita seperti mereka? Orang dewasa cenderung ada sifat dendam, yang semakin membuat pikiran mereka terus bekerja untuk mengejar ambisi, kadang melupakan keluarga, melupakan sahabat, lebih parah lagi melupakan Tuhan, akibatnya adalah stres.

Lupakan sejenak masalah anda untuk menemukan cara imajinatif untuk menyelesaikannya seperti imajinasinya anak-anak. So...jadilah kanak-kanak, menjadi kanak-kanak juga berarti menjadi pribadi yang menyenangkan seperti anak kecil. Walaupun kadang nyebelin, tapi ngangenin kan?

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)

2 comments :

  1. tapi gimana cara kita mengkondisikan sifat untuk berubah menjadi kanak2 itu (bukan ke kank2an), sedangkan rasa gengsi kita yang tinggi? susah juga kan! minta saran nya!

    ReplyDelete
  2. Hilangin dulu gengsi nya. Justru lebih enjoy saat kita jadi seperti anak-anak :)

    ReplyDelete