Friday 28 February 2014

Kenapa Harus Menunda Sih?

Pernahkah anda mendengar kutipan-kutipan seperti "Lebih cepat lebih baik" atau "Waktu adalah uang" atau "Siapa cepat dia dapat"? Hmmmm, sepertinya anda mengangguk nih. Ah, sok tahu banget saya ini. Hehehe! Tapi memang saya rasa kutipan kutipan di atas sudah sangat familiar di telinga kita. Pesan tersiratnya apa sih? Yah, apa lagi dong kalau bukan menyegerakan pekerjaan alias jangan menunda-nunda.

Ketika sebuah keputusan yang sudah bulat seperti bola basket, ditunda sehari saja maka hasilnya akan lain. Dijamin akan lain! Karena setiap detik situasi bisa berubah, kondisi psikologis bisa berubah, semangat berubah, mood berubah, bahkan karakter seseorang bisa berubah seketika. Bayangkan saja kalau Mark Zuckerberg menunda pekerjaannya merintis facebook.com sampai dia selesai kuliah? Saya yakin hasilnya tidak akan sefantastis sekarang.

Banyak sekali hal yang tidak terduga hasil dari penundaan. Sebut saja untuk persoalan menikah, pernahkah anda mendengar seseorang menunda menikah dengan alasan belum siap? Lah, kalau kitanya nggak mempersiapkan diri plus yakin, mau sampai kapan nunggu siap? Satu atau lima tahun lagi, kalau kita masih punya pikiran seperti itu mah tetep saja nggak bakalan siap. Untuk urusan yang satu ini, ada baiknya sih anda baca juga Kenali Pasanganmu.

Satu lagi kenyataan yang memilukan dialami seorang teman. Dimana dia dengan pasangannya sepakat menunda untuk punya anak atau merencanakan kelahiran anak pada bulan-bulan tertentu yang mereka inginkan. Hasilnya? Sampai usia pernikahan mereka menginjak 5 tahun belum juga dikaruniai anak. Yah, memang tertulis dengan sangat jelas dalam Al-Quran bahwa Allah mengetahui dan manusia tidak mengetahui (sesuatu yang ghaib). Ingatlah bahwa proses penciptaan anak itu dari mulai tertanam benih sampai kelahirannya sudah ada yang mengatur.

Semoga cerita-cerita diatas bisa sedikit mengubah kebiasaan anda yang suka menunda-nunda pekerjaan, padahal itu penting untuk disegerakan. Tujuan kami adalah menebar manfaat, terserah anda mau menerimanya seperti apa. Silakan share ke teman-teman anda sekiranya tulisan ini bermanfaat, terima kasih sudah mau berkunjung.

Berhentilah Merokok dan Rasakan Kebahagiaan Setelahnya!

Saya harus jujur, beberapa bulan yang lalu (sebelum berhenti), merokok adalah kegiatan yang amat menyenangkan dan menenangkan. Rasa-rasanya saya tak bisa hidup tanpa rokok walau sehari. Itu dulu, sekarang? Alhamdulillah saya sudah tak lagi berteman dengan penyuntik kas negara terbesar itu. Yah, tak bisa dipungkiri, negara kita dibikin kaya oleh rokok, walaupun miris juga sih. Hihihi


Yah, lihat saja disekitar kita. Bahkan mereka belajar merokok sedari SMP, bayangkan saja kalau mereka hidup sampai usia 50 tahun. Sudah berapa banyak asap rokok yang masuk ke tubuhnya? Ah saya nggak mau mengira-ngira yang pasti lebih banyak dari parpol peserta pemilu 2014. Hahaha

Sejenak saya ingin cerita beberapa minggu lalu ketika saya ngobrol-ngobrol dengan seorang teman di acara pernikahan seorang teman yang lain. Waktu itu kita membahas rokok herbal yang katanya mampu mengurangi ketergantungan pada rokok. 

Ditengah-tengah obrolan, dia mengeluarkan statement begini "sebenernya sih, nikotin itu asalnya dari bumbu racikan". Walaupun saya kurang tahu tapi saya meng iyakan "Bener sih kayaknya emang begitu". 

Setelah agak terdiam beberapa detik, saya lempar pertanyaan "Dari tembakaunya juga kan?" dengan cepat ia menjawab "Paling gede malah!!" Wkwkwk....ada-ada saja dia itu, kami sampai terkekeh-kekeh agak lama.

Racun atau nikotin yang terkandung dalam jumlah yang melebihi dari seharusnya, itulah yang membahayakan. Belum lagi ada ribuan potensi penyakit yang terkandung dalam sebatang rokok. Makanya ada yang bilang kalau asap rokok ini lebih berbahaya dari asap knalpot. 

Yah, kalo dari knalpot paling satu atau dua penyakit, nah rokok ada ribuan. Belum lagi anda yang perokok pasif (menghisap asap rokok buangan), tentunya lebih-lebih lagi bahayanya. Itu baru anda, coba bayangkan kalau terhisap anak-anak anda. Saya tak bisa membayangkan kalau kondisi itu terus-menerus menimpa si buah hati, mereka yang masih rentan.

Saya ingin anda memikirkan sesuatu yang sangat penting. Ketika anda menghembuskan asap yang lebih bahaya dari asap knalpot dan terhisap oleh anak-anak anda...tegakah anda menanamkan bibit penyakit yang kalau terus-menerus bisa mungkin tumbuh jadi penyakit ganas. 

Buah hati anda yang sangat anda sayangi, atau anggota keluarga lain yang juga anda sayangi. Tegakah anda membiarkan mereka menghisap ribuan penyakit setiap hari, sementara anda berdalih tidak bisa berhenti? Saran saya adalah, kalau mau merokok jangan sampai ada orang yang didekat anda. Kalau hantu sih, terserah. Hehehe!

Tapi jauh lebih baik kalau anda juga berhenti. Disini peranan niat adalah paling utama, kebanyakan orang susah berhenti adalah karena niat dan motivasinya yang setengah-setengah. Kalau anda merasa peduli pada mereka, niat anda harus poll. 

Apakah itu sedikit-sedikit atau sekaligus nggak apa-apa yang penting anda terus berjalan dalam niat. Selamat mencoba, semoga bermanfaat. Jangan lupa share ke teman-teman yah. Terima kasih sudah berkunjung

Rupanya sekian dulu ya sharing saya kali ini. 
Sekiranya bermanfaat, boleh dishare ke teman-teman anda. Wassalam :)

Sunday 23 February 2014

Cari Rupiah Jangan Lupakan Fitrah

Maaf nih sebelumnya, kalau anda mencari artikel tentang zakat fitrah, kami nggak membahasnya disini. Hehehe! Karena, fitrah yang mau kami bahas disini nggak ada hubungannya dengan zakat fitrah. Gimana, penasaran kan? Pasti donk, saya bisa membaca raut muka anda kok! Hahaha (ngawur)

Anda, saya dan milyaran penduduk bumi ini tentu saja tak bisa lepas dari kegiatan mencari fulus. Iya kan? Hmmm...Tinggal bilang iya aja apa susahnya sih? Hahaha. Saya pun sebagai manusia yang membutuhkan fulus atau kita sering menyebut Rupiah (Indo) atau boleh juga Dollar & mata uang lainnya, memang menghabiskan banyak waktu untuk menghasilkan Rupiah lebih banyak dan lebih efesien. Banyak cara dipelajari, termasuk bisnis - bidang yang sangat saya minati dan ingin menjadi ahli disana.

Nah, sekarang apa sih maksudnya dengan judul Cari Rupiah Jangan Lupakan Fitrah? Saya memang tidak pernah sembarangan membuat judul. Hal pertama yang ingin saya katakan adalah tentang fitrah itu sendiri, yaitu bisa dibahasakan sebagai asal-usul. Mari telusuri tentang asal-usul kita, dari mana dan mau kemana. Apakah tujuan kita dihidupkan, kepada siapa kita akan kembali, dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan penting seputar keyakinan yang harus anda tanyakan kepada diri sendiri.

Lalu apa kaitannya kok judulnya begitu banget sih? Hehehe. ini penting tapi begitu banyak orang melupakan. Benarkah? Iya, kata fitrah itu sendiri mewakili kalimat bahwa kita ini adalah mahluk yang berTuhan. Tapi mari kita perhatikan disekitar kita, dengan dalih mengejar prestasi di dunia banyak orang yang melupakan fitrahnya sebagai seorang hamba. Sebagai seorang muslim, saya amat miris karena ternyata di Indonesia ini yang katanya penduduk muslim terbesar dunia masih tidak menerapkan konsep-konsep keTuhanan yang utuh dalam kegiatannya. Bicaranya nggak kok nge'blur sih, kasih contoh dong! Oke oke...

Dari mulai hal-hal kecil yang sebetulnya sangaaaat penting sering kita jumpai seperti misalnya mengakhirkan shalat. Kita nggak usah membahas hal yang terlalu mencolok seperti korupsi yang sudah jelas-jelas munkar. Urusan shalat ini kan sebetulnya urusan yang lamanya tidak sampai 10 menit, tapi susahnya minta ampun untuk bisa disiplin. Betul apa betul banget??? Hehehe. Tapi percayalah, dengan membiasakan disiplin itu baik, shalat adalah kegiatan yang sangat tepat melatih disiplin selain puasa. Dan ketika anda tidak melupakan fitrah anda sebagai hamba, yang harus bersujud 5 waktu dalam sehari. Kalau hal itu anda lakukan dengan penuh keseriusan, saya berani jamin hidup anda akan lebih bahagia.

Capek juga yah ngetik artikel itu. Hahaha! Tapi nggak apa-apa lah asalkan anda menemukan sepercik manfaat dari tulisan-tulisan saya, insya Allah saya akan konsisten. Terima kasih atas kunjungan anda, jangan lupa share pada teman-teman anda yah :)

Mau baca artikel lain? Boleh...termasuk yang ini :  Lovin' Baby Tapiii....resiko tanggung sendiri!

Obat Tradisional Lebih Aman Untuk Si Buah Hati

Terus terang saja, tulisan ini adalah bentuk keprihatinan saya untuk anak-anak (balita) di lingkungan saya. Bukan kelaparan, bukan kekerasan, bukan pelecehan. Ini soal obat-obatan kimia atau saya sebut Racun begitu mudahnya diberikan pada anak-anak. Terutama anak-anak dibawah usia lima tahun atau balita. Kalau anda perhatikan di tempat-tempat seperti RSU, Klinik, Puskesmas, dll maka pasien anak-anak hampir 50% dan 3/4 dari yang 50% itu adalah balita.


Saya ingin sedikit mengupas tentang obat-obatan yang biasa anda berikan untuk anak anda. Mungkin ini bukan hal baru, tapi sebagian dari anda pasti butuh informasi seperti ini. Suatu waktu, saya pernah membahas tentang jenis-jenis obat dengan salah seorang pegawai Puskesmas yang kebetulan dia seorang lulusan farmasi, dan termasuk pegawai senior. Dia menuturkan bahwa obat yang kita konsumsi selama ini yang berbentuk pil itu asalnya dari serbuk yang kemudian dipadatkan dengan menambahkan semacam lem untuk perekat. Saya tercengang mendengar hal itu, jujur saya baru tahu tentang hal itu. Untung saya jarang minum obat-obatan kalau sakit. Hehehe


Lalu apa bedanya dengan obat herbal? Saya tanya begitu. Sebetulnya sih nggak terlalu beda, karena obat kimia juga bahannya itu-itu juga, yah dari tumbuhan juga. Hanya saja dalam memprosesnya yang beda, ditambah yang tadi itu. Supaya bisa terbentuk pil maka ditambahkanlah perekat semacam lem. Bulu kuduk saya langsung merinding kaya melihat setan! Hihihi...

Usut punya usut, ternyata negara-negara barat sudah jauh-jauh hari melarang warganya memberikan obat-obatan kimia pada anak yang masih bayi. Mengenai hal itu saya sangat-sangat setuju, karena memang obat kimia yang anda berikan pada si buah hati lama-lama akan menjadi Racun yang mengendap di tubuh bayi. Karena fungsi obat bukan menghilangkan penyakit, hanya menghilangkan rasa nyeri. Kalau mau sehat saya sarankan untuk mulai rutin mengkonsumsi madu dan sari kurma, juga untuk si kecil.

Kalau terpaksa anda harus memberi obat, sebaiknya yah cari yang herbal atau obat-obatan tradisional. Itu jauh lebih baik dan lebih aman. Selanjutnya sikapilah musibah anak sakit ini sebagai warna-warni kehidupan. Tidak usah stres lalu melampiaskan dengan minum oli. Saya sangat tidak menganjurkan! Hahaha

Rupanya sekian dulu, semoga bermanfaat. Silakan share ke teman-teman anda dan saya tunggu coment nya :D

Terima kasih sudah berkunjung :)

Monday 17 February 2014

Internet Buat Anak, Sehatkah?

Internet adalah sebuah fenomena zaman yang tak terelakkan di abad 21. Internet seakan menjadi hal yang sangat urgen di lingkungan kita, bahkan di dunia anak-anak. Apa sih, manfaatnya internet buat anak-anak? Apa benar mereka butuh yang namanya internet? Sebelum ke sana, sebaiknya simak dulu cerita berikut ini yang bertema kan internet.

Bi Oneng adalah pemilik warung nasi sedangkan Joko, seorang sales sebuah perusahaan elektronik yang kebetulan mampir ke warung bi Oneng dan memesan menu kesukaannya. Dengan sigap bi Oneng melayani pesanan Joko, tak lama kemudian pesanan dihidangkan. Dari pertama duduk, sampai selesai makan Joko tak henti-hentinya meng otak-atik iPad miliknya. Maklum lah, jaman sekarang kan gadget itu
sudah jadi teman hidup (selain istri/suami) hehehe. Terjadilah percakapan antara keduanya :
Bi Oneng : Mas, itu apaan sih? Saya kok baru lihat (maklum pok oneng sibuk di warung jarang nonton tv)
Joko : Ini namanya iPad mbak. Fungsinya seperti komputer, bisa main game, bisa internetan juga.
Bi Oneng : Oh, kalo game tau. Nah, internet tuh apa? Bukannya indomie+telor pake kornet?
Joko : Hahaha. Yang ini beda mbak, internet bisa buat cari informasi, ngobrol di fesbuk, buat dagang juga bisa mbak. Banyak kok yang dagang di internet, lebih cepet laku lho...

Bi Oneng : Ah yang bener? Emang alat itu harganya berapa, bibi mau beli kalo bisa bikin dagangan jadi laku!

Joko : Oh ini sih sekarang harganya sekitar 5-7 jutaan. Tapi mbak juga harus beli paket internetnya biar bisa onlen. Sekitar 50-100 rebuan tergantung kecepatan.
Bi Oneng : Hmmm....oke oke, beli satu lah (sambil mengluarkan uang dari sakunya)
Joko : Mau yang mana mbak? iPad atau merk biasa yang harganya miring? Saya anter ke otlet kami...
Bi Oneng : Saya beli internet nya aja yang 50 rebu. iPad nya nggak jadi ah, Muahaaaalll. Nih uangnya...
Joko : Hadeuuuhhh......

Pernahkah anda mendapati anak anda mantengin komputer seharian untuk sekedar menikmati game online? Atau pernah kan mereka sampai keseringan minta uang jajan yang ternyata jajanan mereka adalah game online? Hmmmm...mudah-mudahan tidak sampai seperti itu yah. Saya jadi miris melihat fenomena seperti ini, tak bisa dibayangkan masa depan mereka seperti apa. Yang lebih parah adalah kalau mereka sudah berani membolos demi internet, demi game online.

Saat ini internet memang bak makanan ringan yang orang-orang seperti tak bisa hidup tanpanya. Termasuk saya, hehehe! Yah apa salahnya kalau selama internet itu memang bermanfaat seperti sekarang ini. Saya posting artikel, anda baca artikel. Kan sama-sama gak ada kerjaan. Hahaha!

Terutama pada anak-anak, mari kita sikapi internet ini dengan bijak. Di sekolah, anak-anak sekarang dijejali tugas-tugas yang mengharuskan mereka terus berinteraksi dengan internet. Bagus sih, tapi coba perhatikan apakah mereka benar-benar menggunakan seluruh waktu dan uang yang anda berikan untuk menyelesaikan tugas? Sekali-sekali coba awasi dan sedikit kurangi privasi mereka ketika berinteraksi dengan internet. Bukan apa-apa, sudah banyak kasus penculikan dan orang hilang yang sebabnya adalah berinteraksi dengan orang tak dikenal di internet, dan hampir semua korbannya adalah remaja putri.

Tanpa harus mengekang kegiatan mereka, kita bisa lebih intens terhadap keselamatan anak-anak. Anda punya cara sendiri-sendiri, dan kedekatan emosional antara anak dengan orang tua adalah yang paling efektif. Sekian dulu, semoga tulisan saya bermanfaat. Silakan share seandainya anda ingin orang lain juga merasakan manfaatnya. Terima ksaih atas kunjungan anda.

Saturday 8 February 2014

Emosi Anda Sering Meledak-ledak? Jangan Sampai Keluarga Terkena Imbasnya

Seringkali, kita tidak sadar kalau emosi kita meledak-ledak nggak karuan. Iya kan? Keinginan yang tidak terpenuhi biasanya sering jadi pemicu ledakan itu. Akibatnya, tentu saja keharmonisan rumah tangga anda sedikit terganggu.


Saya berharap anda tidak sedang berada di lingkungan yang suka meledak-ledak seperti bom granat yang dilemparkan prajurit perang pada musuh. Atau justru anda yang mungkin suka meledak-ledak? 

Oke, saya tidak akan melarang, kalau anda mau meledak silakan saja. Tapi baiknya anda lakukan ditempat yang jauh dari rumah, dilaut atau ditengah hutan. Agar bisa kontes sama gorila. Hahaha!
Sejenak mari kita berpikir, sebenarnya apa sih penyebabnya? Dari mana asal kemarahan itu, apa dari orang lain atau justru dari dalam diri kita sendiri? Sebagian besar saya yakin berasal dari dalam diri kita sendiri.

Zaman sekarang segalanya serba mudah, jadi ada sedikit saja kesulitan, bisa menyebabkan emosi seseorang gampang naik, jadi tidak stabil. Contohnya, gara-gara remot hilang saja, seseorang sampai uring-uringan. 

Sadar atau tidak, sebenarnya kemarahan sering kali menyebabkan penyesalan di akhir. Iyalah di akhir, kalau di awal kan namanya DePe. Hehehe! Nah, mungkin anda pernah mengalami kejadian yang tak bisa lupa seumur hidup akibat ledakan dirumah anda, entah itu dari orang tua/mertua, pasangan, atau justru anak anda. Bukankah itu efek psikis yang susah sekali dihilangkan?

Sekarang saya ingin anda bayangkan, kira-kira apa yang terjadi di kemudian hari seandainya anak anda setiap hari dibombardir dengan kemarahan-kemarahan anda. Emosi yang meledak-ledak itu akan tersimpan dalam memori anak anda dan hasilnya adalah kebencian, dendam, berontak, dan sederet sifat-sifat buruk lainnya yang mungkin terjadi. 

Bisakah anda memperbaiki hal itu dan mengembalikan mereka menjadi anak yang ceria? Atau tidakkah hal itu akan mlahirkan masalah-masalah besar dikemudian hari yang efek domino nya menimpa anda? Pikirkan itu baik-baik.

Kemarahan bisa diredam, emosi bisa dikendalikan. Malah jika anda sudah mampu melakukan hal itu, percayalah besok anda akan merasakan suasana berbeda, kehangatan yang berbeda ditengah-tengah keluarga anda. Malah, hal itu baik untuk karier anda. Dan percayalah, tak ada masalah yang selesai dengan kemarahan, malah akan menambah masalah baru.

Semoga bermanfaat, silakan share/bagikan ke teman-teman anda seandainya tulisan ini akan bermanfaat untuk mereka. Terima kasih sudah berkunjung

Kekuranganmu, Potensi Rezekimu

Pernahkah anda membayangkan suatu hari anda dikaruniai seorang anak yang ternyata - dengan kehendak-Nya - berkebutuhan khusus (cacat fisik/mental)? Masihkah anda bisa setegar karang menerima kenyataan itu? Mampukah anda bersabar sepanjang umur anda/anak anda? Saya berharap anda tidak diberi cobaan seberat itu. Namun saya ingin bercerita disini tentang dua orang teladan, dimana mereka sanggup mengubah asumsi orang-orang bahwa kekurang sempurnaan fisik yang diberikan Tuhan pada mereka bukanlah penghalang mereka meraih kesuksesan. Teladan yang pertama adalah Ammar Bugis (Penulis buku penakluk kemustahilan) yang kebetulam usia nya hanya terpaut 10 hari dengan saya. Hehehe, dan yang kedua adalah Blair Hill (Putra Napoleon Hill - Penulis Think And Grow Rich).

1. Ammar Bugis. Pemuda asal Jeddah, Arab Saudi yang memiliki darah Indonesia. Mengalami kelumpuhan total kecuali lidah dan mata sejak usia dua bulan. Penulis dan wartawan olah raga terkenal di Arab Saudi. Simak cerita inspirasinya yang saya rangkum dari buku karyanya - Peakluk Kemustahilan.

Sejak kecil selalu mendapat perlakuan tak menyenangkan dari orang-orang sekitar, dan berkali-kali harus dirawat di RS karena penyakit yang menyerang jantung dan paru-parunya tak lantas membuat Ammar putus asa dan bersedih hati. Mengeluh hampir tak pernah ia lakukan. Keimanan yang tinggi tersemat dihatinya, berharap hidupnya bermanfaat walau harus selalu bergantung pada orang lain. Seorang yang mempunyai mental baja dengan tingkat kegigihan yang amat tinggi. Pernah beberapa kali mengalami perlakuan diskriminasi di dunia pendidikan, diantaranya adalah tak diterima di beberapa sekolah karena cacat, kendati dengan tegas ia mengatakan bahwa hal itu tak menghalanginya untuk bisa berprestasi, bersaing dengan siswa lain. Akhirnya Ammar berhasil menaklukan kemustahilan di dunia pendidikan dengan nilai 97%. Menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas, kemudian melanjutkan ke jurusan jurnalistik dengan meraih peringkat pertama. Di kampus, Ammar lulus dengan predikat cum laude. Suatu hal yang bahkan oleh orang normal pun sulit dicapai.

Perjuangan berlanjut ke level yang lebih tinggi dalam hidup, yaitu menikah. Orang beranggapan mana mungkin ada wanita yang mau sama pemuda yang hampir seluruh tubuhnya lumpuh total. Tapi hal itu terbantahkan dengan menikahi seorang janda cantik asal Mesir yang dipanggilnya dengan nama Ummu Yusuf (ibu-nya yusuf). Memang, dengan kekurangannya Ammar tak mampu memberi nafkah biologis seperti umumnya pria kepada istrinya. Tapi toh akhirnya sang istri dengan hati emasnya bersedia menerima dan merawat Ammar - yang bahkan sebetulnya dia berhak memilih lelaki normal. Kebahagiaan pun bisa mereka rasakan di kehidupan rumah tangganya, bahkan dialah (Ummu Yusuf) yang membantu Ammar menulis buku Penakluk Kemustahilan. Untuk kisah lengkapnya, mending anda baca sendiri bukunya. Soalnya kepanjangan kalau saya tuliskan, jari saya bisa kriting. Hehehe!

2. Blair Hill. Putra Napoleon Hill (Penulis buku best seller - Think And Grow Rich) yang hidup diakhir abad 20an. Blair Hill divonis bisu tuli seumur hidup oleh dokter sejak lahir. Namun pernyataan itu tak langsung dibenarkan oleh ayahnya. Kendati hal itu disampaikan oleh seorang dokter, dia bersikeras membuktikan bahwa sang dokter salah. Dia menanamkan keyakinan dalam diri dan keluarganya bahwa sang anak akan hidup normal seperti orang lain.

Ketika blair kecil mencapai usia yang cukup untuk diajak bekerja sama, sang ayah dengan intens meyakinkan sang anak akan bisa hidup normal, bahkan berprestasi. Upaya-upaya untuk mengangkat mental sang anak ia lakukan, seperti tidak memasukkan blair kecil ke sekolah luar biasa (SLB), namun disekelaskan dengan anak-anak normal kendati hal itu menuai banyak penolakan dari beberapa sekolah, dia tak putus asa hingga akhirnya menemukan sekolah yang mau menerima Blair kecil.

Suatu kejadian tak terduga ketika sang ayah membeli sebuah alat pemutar musik. Blair kecil kegirangan ketika alat itu diputar, jelas sudah bahwa keyakinan sang ayah menemui sedikit titik terang. Hal itu diasahnya terus menerus dengan membuat cerita-cerita motivasi yang didongengkan kepada Blair kecil setiap malam sampai ia tumbuh menjadi remaja yang punya rasa percaya diri, seperti tak punya kecacatan. Pernah suatu waktu Blair kecil memohon izin pada ibunya untuk berjualan koran (perlu diingat, Blair bukan dari kalangan tidak mampu), tapi ibunya tak memberi izin karena khawatir akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Blair nekat memanjat keluar jendela dapur, memulai usahanya sendiri. Dia meminjam beberapa sen dari tukang sepatu sebelah, membelikannya koran, habis, membeli lagi, terus begitu sampai petang. Setelah menghitung pendapatannya, dia mengembalikan enam sen utang ke bankirnya, ia mencatat laba bersih 42 sen. Setiba dirumah, sang ibu mendapati anaknya yang masih berusia 8 tahun tergeletak diranjang, tertidur lelap dengan uang tergenggam erat ditangannya, sang ibu menangis melihat hal itu.

Kejadian yang mengubah hidupnya justru terjadi ketika Blair duduk dibangku kuliah. Selama minggu terakhir di perguruan tinggi terjadi sesuatu yang menandai titik balik penting dalam hidupnya. Blair menerima sebuah alat bantu kecil, yang dikirim kepadanya sebagai uji coba (Blair pernah mencoba alat bantu sejenis waktu SMA namun tak banyak membantu). Dengan ceroboh, ia memasang di kepala, menyalakannya, lalu... Jreng!! Untuk pertama kalinya ia mendengar sebaik orang normal. Tanpa banyak basa basi, dia langsung menulis surat pada produsen alat tersebut, dengan antusias menceritakan pengalamannya.  Secara tersirat hal itu tertangkap oleh benak sang produsen yang membuat Blair diundang ke New York, berbincang langsung dengan pemilik perusahaan, dan akhirnya ditawari kerjasama untuk mengembangkan alat tersebut, akhirnya terbukti sudah bahwa kekurangannya justru mendatangkan potensi rezeki yang jauh dari apa yang diperkirakannya.

Nah, coba pikirkan ini baik-baik. Orang-orang yang saya ceritakan diatas mungkin tak seberuntung anda. Tapi, semangat dan kegigihan mereka mungkin jauh diatas anda. Saya yakin, kalau anda mengilhami kejadian-kejadian yang saya ceritakan ini apa mungkin anda masih mau mengeluh dan menyalahkan keadaan, kemudian menularkan kebiasaan buruk itu pada anak-anak anda. Hmmmm

Semoga bermanfaat, silakan share/bagikan ke teman-teman anda cerita ini seandainya hal ini dapat menginspirasi mereka. Terima kasih sudah berkunjung.

Ada yang lebih menarik disini.....KLIK!!

Friday 7 February 2014

Tempat Terdekat Dengan Tuhan

Sejenak mungkin anda semua merenung, berpikir tentang apa yang saya maksudkan dengan tempat terdekat pada Tuhan. Apakah itu Baitullah di Mekah, atau langit ke-7 ('Arasy), atau kematian? Jawaban jawaban tadi memang benar, tapi yang ingin saya sampaikan disini adalah sebuah keterangan yang menyatakan bahwa Sujud adalah posisi dimana anda sangat dekat dengan Tuhan. Bahkan tak terhalang sesuatu apapun. Benarkah? Lalu sujud yang seperti apa, bolehkah sujud ditengah jalan raya? Oho...jangan dong, terlalu beresiko terlindas benda berasap pekat. Hehehe! Maksud saya truk. Yah, sujud saat shalat lah, saat kita menghadap Tuhan - jangan diartikan kematian yah! Hehehe.

Seperti yang kita tahu bahwasanya sujud adalah rukun dalam shalat (kecuali shalat jenazah). Nah, diantara posisi-posisi shalat yang lain seperti berdiri, duduk, dll ternyata posisi sujud ini memungkinkan kita berada sangat dekat dengan Tuhan. Sujud adalah simbol pengabdian seorang hamba pada Tuhannya, simbol penyembahan yang absolut. Sujud adalah suatu bentuk kesetiaan hamba pada Sang Pencipta. Dan dalam sujud terdapat begitu banyak makna dari berbagai segi, diantaranya adalah spiritual dan kesehatan.

Secara spiritual, jelas kalau sujud itu menggambarkan loyalitas seseorang terhadap Tuhannya. Tak heran kalau salah satu moment mustajab/terkabul nya sebuah do'a adalah saat sujud, terutama sujud terakhir dalam shalat sunat maupun wajib. Hal ini mengisyaratkan begitu sakralnya arti sujud dimata Tuhan. Hal ini juga yang memunculkan istilah bahwa tempat sujud itu adalah tempat terdekat kepada Tuhan. Tolong jangan diartikan secara sempit kalau tempat sujud itu adalah sejadah, sehingga anda bawa sejadah ke kemana-mana hanya karena beranggapan anda sedang dekat dengan Tuhan. Macam mana pula itu. Hehehe!

Ternyata eh ternyata, dari sisi medis manfaat sujud itu sangatlah besar. Diketahui bahwa posisi sujud itu memungkinkan aliran darah ke otak menjadi lancar. Tapi saya sarankan, kalau sujud hendaklah berlama-lama. Yah, minimal nggak asal nempel langsung ngangkat gitu! Nabi pernah ditanya oleh para sahabat tentang sujud ini, kenapa beliau suka berlama-lama ketika sujud. Jawaban beliau adalah, sujud yang sebentar tidaklah mendatangkan manfaat apa-apa. Namun yang perlu digaris bawahi disini adalah, boleh sujud selama yang anda mau, syaratnya kalau lagi shalat sendiri. Saya khawatir kalau anda imam terus sujudnya lama, begitu beres nengok ke belakang makmum sudah pada pulang! Hahaha. Kacau!!

Nah, mudah-mudahan bahasan kita kali ini bermanfaat yaah. Silakan share/bagikan ke teman-teman anda sekiranya tulisan ini bermanfaat. Kritik & saran boleh via email. Terima kasih atas kunjungan anda.

Ada yang lebih menarik disini.....KLIK!!

Tuesday 4 February 2014

Kenali Pasanganmu!

Saya amat yakin seyakin-yakinnya kalau anda pasti ingin sekali mendapatkan keturunan yang punya sifat atau karakter yang baik, iya kan? Saya nggak bisa membayangkan kalau ada orang tua ingin anaknya jadi pencuri - walau sekelas robin hood sekalipun - tetap saja namanya pencuri! Atau anak yang berkarakter seperti tokoh kartun sinchan yang menjengkelkan? Apalagi seperti tokoh superhero dari negeri pamansam, superman! Lho, dia kan baik? Hmmmm, iya sih baik. Tapi apa nggak risih ngelihat anak pakai celana dalamnya diluar, udah gede juga masih begitu! Hehehe

Baiklah, kembali ke masalah serius. Setiap orang tua - termasuk anda - ingin memberikan pendidikan terbaik untuk si buah hati. Mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi, semuanya serba terbaik. Terbaik dari segi akademis maupun yang lainnya. Yang lainnya itu apa? Nah, ini yang paling penting. Karena sebetulnya, pembentukan karakter menjadi jauh lebih penting diatas pendidikan akademis.

Karakter baik yang terpatri pada diri si anak berpotensi membawanya pada kesuksesan kelak. Tapi, apakah benar bahwa faktor yang mempengaruhi karakter seorang anak itu adalah lingkungan? Hmmm sepertinya saya tak perlu jawab, karena anda sendiri melihat hal itu! Anda sendiri yang menanamkan karakter itu pada anak anda, dan yang disebut lingkungan itu yah anda dan pasangan.

Ada baiknya, anda mengenali pasangan anda lebih jauh. Tapi mohon jangan disalah artikan, saya tidak menyuruh anda - yang belum menikah - untuk pacaran bertahun-tahun hanya dengan dalih untuk mengenali pasangan. Tolong dicatat, berapa persen tingkat perceraian di negara USA? Lebih dari 50%, dan apakah mereka pacaran? Anda jawab saja sendiri. Jelaslah sudah kalau yang saya maksudkan disini adalah mengenali dalam arti yang sebenar-benarnya.

Karakter anak bisa kita bentuk jauh sebelum anak itu lahir, bahkan sebelum terbentuk janin dirahim sang ibu. Bahkan, hal itu bisa dilakukan saat anda masih lajang. Lho, gimana caranya? Tenang...tenang...kta jelaskan kok! Begini, setiap orang perlu memantaskan diri ketika mencari pasangan. Bagaimanapun juga, Tuhan hanya akan menyandingkan anda dengan orang yang menurut-Nya pantas untuk anda. Jadi kalau lah anda yang berantakan ingin bersanding dengan putri pejabat atau kerajaan, segeralah sadar...itu hanya ada di FTV! Hehehe

Ketika anda berusaha memanaskan diri, insya Allah Dia pasti mempertemukan anda dengan jodoh yang anda inginkan - ingat, karakter lebih utama! Dan hal itu akan menciptakan lingkungan dengan karakter yang baik untuk keturunan anda. Kalau terlanjur sudah menikah, dan anda merasa kurang? Yah, tinggal perbaiki saja dan berusaha saling introspeksi untuk masing-masing pasangan.

Terima kasih atas kunjungan anda. Sekiranya tulisan ini bermanfaat, silakan share kepada teman-teman anda.
Ada yang lebih menarik disini.....KLIK!! 

Saturday 1 February 2014

Bandel? Boleh Boleh Aja!

Udin, anak kelas 3 SD yang bandelnya bukan kepalang plus suka berkata jorok. Walaupun masih kecil, tak jarang dia mengeluarkan kalimat-kalimat yang kurang pantas untuk anak seusianya. Mungkin boleh dibilang dewasa sebelum waktunya. Hal itu membuat geram guru-gurunya terutama bu Ani, guru B. Indonesia. Bagaimana tidak, setiap diminta membuat kalimat selalu saja Udin membuat kesal guru. Suatu hari, bu Ani kembali mengajar pelajaran B. Indonesia.


Bu Ani : Coba, siapa yang bisa membuat kalimat yang diawali huruf C?

Udin : Saya buuu!!
Bu Ani : (Mengabaikan udin) hm...silakan Doni!
Doni : Cangkir saya isinya teh manis.
Bu Ani : Bagus! Sekarang dari huruf G, siapa yang bisa?
Udin : Saya buuu!!
Bu Ani : (Lagi-lagi mengabaikan udin) oh, silakan Marni!
Marni : Garuda adalah lambang negara kita
Bu Ani : Bagus! Terakhir, dari huruf Z, siapa yang bisa?
Udin : Bu...saya dari tadi kok gak dikasih?
Bu Ani : (Dengan terpaksa). Oh maaf, silakan Udin!
Udin : Zainal....
Bu Ani : (Merasa lega "kayaknya gak mungkin dia bikin kalimat jorok"). Silakan dilanjut!
Udin : Zainal...burungnya gede.
Bu Ani : @#$%^&*

Saya yakin, sebagian besar dari anda menginginkan punya anak penurut, tidak bandel seperti cerita diatas, iya kan? Pasti kebanyakan inginnya punya anak penurut yang nggak neko-neko, iya kan? Hmmm...boleh sih, tapi coba simak dulu hasil penelitian dibawah ini :

Banyak sekali yg bertanya pada saya; "bagaimana sih supaya anakku jd anak penurut?", biasanya saya tanya balik; "serius pengen punya anak penurut? Udah tau belum resikonya punya anak penurut? Pengen punya anak penurut / anak yang secara mandiri sanggup ambil keputusan?", waaa bingung kan? Hehe. Begini, kalau anak terbiasa suruh nurut maka ia dirumah akan nurut sama kita, lha tapi diluar nurut sama siapa? Kalo dirumah kusirnya kita & anak harus selalu jadi delman selalu nurut kemana kata kusir, lha kalo diluar kusirnya siapa? diluar akan berpotensi ia mudah sekali nurut sama orang lain karena udah terbiasa dengan pola tersebut, lha terus orang lain itu siapa? Bisakah kita jamin orang tersebut punya pengaruh yang baik?

Teman2 ortu yg saya sayangi, dijaman begini lebih masuk akal punya anak yang secara mandiri sanggup ambil keputusan berdasar pertimbangan resiko ketimbang punya anak penurut, anak yg secara mandiri sanggup ambil keputusan tidak akan serta merta mudah nurut ke orang lain apalagi kalau pengaruhnya tidak baik karena sudah terbiasa ambil keputusan sendiri dengan timbang2 resikonya dulu. Jadi kalo mengeluh anak suka ngeyel maka sebetulnya bersyukurlah karena itu bibit awal anak belajar ambil keputusan, belajar punya pendirian, disitulah peran ortu untuk suguhkan menu pilihan keputusan yang bisa anak pilih & paparkan apa saja resiko dibalik masing2 pilihan tersebut, sehingga anak terbiasa timbang2 dulu resikonya sebelum putusin mau lakukan suatu hal, tidak asal nurut saja apa yang orang lain katakan / pilihkan. Jadi, masih tertarik punya anak penurut?

Materi untuk tulisan ini diambil dari broadcast nya @anakjugamanusia karena kami rasa bermanfaat maka kami putuskan untuk mempostingnya. Dengan sedikit improvisasi maka jadilah tulisan ini. Jika anda merasa tulisan ini bermanfaat, silakan share supaya orang lain bisa baca.

Sekian. Terimakasih atas kunjungan Anda :)