Friday 2 October 2015

Percikan Cinta Dan Kebahagiaan Oleh Haidar Bagir

Selamat malam pembaca setia Blog Sepsum. Kali ini saya hanya ingin mengutip tulisan seorang sastrawan asal Solo tamatan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pasca sarjana Harvard University.

Pria religius yang berhasil menelurkan beberapa buku filosofi ini menginspirasi saya untuk menuliskan buah karyanya, yang bertemakan cinta di lingkungan keluarga. Pria yang mengaku selalu bahagia ini benar-benar menerapkan konsep kebahagiaan yang harus dipunyai semua orang.

Untuk lebih jelasnya, silakan disimak...

Manusia paling tepat didefinisikan sebagai pencinta. Dalam semua kesibukannya mencari apa-apa yang dikiranya merupakan sumber kebahagiaan hidup-harta, kekuasaan, popularitas-sesungguhnya yang dia cari adalah cinta. 

Hanya dengan mendapatkan cinta sejati, dia mendapatkan ketenteraman dan kebahagiaan hidup. Manusia hanya tak menyadari bahwa sesungguhnya, ketika mengejar harta, kekuasaan dan popularitas, semuanya itu adalah sarana untuk mendapatkan kebahagiaan. Bukan sumber kebahagiaan itu sendiri. 


Dia telah mengacaukan sarana dengan tujuan. Karena itu, tidak aneh jika banyak orang justru mengalami puncak kesedihan ketika berada di puncak kekayaan, kekuasaan, atau popularitas. Kenapa, karena harapannya kandas ketika ternyata semuanya itu terbukti tak memberikan kebahagiaan yang dicarinya. 

Dia pun menjadi bingung, kehilangan arah dan tak tahu lagi kemana harus mencari makna hidupnya. Yang banyak dilakukan orang kemudian adalah membenamkan diri lebih jauh ke dalam kesibukan gila-gilaan mencari lebih banyak lagi kesemuanya itu.

Yang diperlukan manusia modern sekarang ini adalah, pertama, menyadari bahwa cinta, dan hanya cinta, yang dapat membawanya pada kebahagiaan. Dan, selanjutnya, terus berjuang untuk membawa kehidupan ke arah yang dapat memberinya kesempatan untuk menyebarkan cinta sebanyak-banyaknya. 


Setiap orang boleh menikmati kenikmatan-kenikmatan apa pun. Seberapa banyak pun. Namun pada akhirnya, kebahagiaan terletak dalam kehangatan cinta, kekeluargaan dan persahabatan. 

Betapa banyak orang yang telah meraih kemakmuran yang memungkinkan untuk merasakan kesenangan-kesenangan hidup. Tapi, tetap saja ia dicekam oleh kesepian akibat ketiadaan kehangatan cinta kasih. 

Maka, tiada tempat yang lebih membahagiakan daripada berada di rumah kita masing-masing, yakni suatu tempat di mana kita merasa berada di tengah-tengah keluarga dan sahabat kita. Di tengah orang-orang yang paling kita cintai dan mencintai kita dengan ketulusan. 

Sementara lubuk paling dalam dari aspek empiris manusia adalah suatu diri yang bersifat sosial. Ia hanya dapat memperoleh teman yang memuaskan pada diri Socius atau Sahabat yang berada di dunia ideal. 

Para ahli psikologi menyebut manusia sebagai makhluk sosial, yang tak akan pernah bisa berbahagia jika hidup sendirian. Siapa pun butuh teman. Bahkan sesungguhnya setiap manusia adalah soul mate bagi manusia lain. 

Kita tahu bahwa semua manusia adalah keturunan satu orang, Bani Adam. Dilihat dari sini saja, sudah jelas bahwa setiap manusia adalah saudara manusia yang lain. 

Secara lebih khusus, laki-laki memiliki kecenderungan tambahan terhadap perempuan. Bukan saja sebagai saudara sesama manusia, perempuan memiliki daya tarik khusus karena Tuhan menciptakannya memiliki pasangan sifat-sifat laki-laki. 

Jika laki-laki cenderung lebih menggunakan rasio, perempuan cenderung lebih menggunakan perasaan. Demikian pula fisiknya. Perempuan menggenapkan apa yang tidak ada pada lelaki, dan sebaliknya. Itu sebabnya, ada dorongan kerinduan khusus antara laki-laki dan perempuan.

Jika boleh sedikit berfilsafat, kita bahkan bisa mengatakan bahwa setiap manusia-selain soul mate bagi manusia lain- adalah soul mate bagi setiap unsur dari alam semesta selebihnya. 

Sesungguhnya, alam semesta adalah saudara manusia. Kenapa? Karena sesungguhnya semua saja unsur alam semesta berasal dari sumber yang sama, yakni Tuhan. Manusia dan alam semesta adalah pengejawantahan dari Sumber Tunggal itu.

Akhirnya, Soul Mate sejati manusia adalah Tuhan sendiri, karena sesungguhnya manusia punya/dari Tuhan dan kembali kepada Tuhan. Innalillahi Wa inna Ilaihi Roji'un. 

Sehingga, meski pun tetap butuh manusia lain, laki-laki butuh perempuan dan sebaliknya, pada puncaknya kebutuhan sosial manusia hanya bisa tergenapi secara sempurna jika manusia berkawan dengan Tuhan.

Kesimpulan : 

Kita, manusia adalah mahluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Contohnya, anda butuh informasi dari postingan saya, saya butuh anda berkunjung ke blog saya. Hehehe

Bukan, bukan itu kok! Tuhan menciptakan kita sebagai saudara, karena Dia Tahu kalau manusia tidak bisa hidup sendirian. Harus bisa bersosial, harus bisa saling mencintai, membahagiakan. Apalagi dalam satu keluarga.

Itulah Percikan Cinta dan Kebahagiaan!

Oh ya, buat yang sulit bahagia, ada referensi nih mudah-mudahan membantu. Di buka yah >> Jika Anda Merasa Tidak Bahagia

Rupanya, cukup sigitu dulu biar nggak kepanjangan. Terima kasih, wassalam

Thursday 1 October 2015

Demi Keluarga Akhirnya Saya Berhenti Merokok

Kalau dilihat dari judulnya, sepertinya sih artikel saya kali ini nggak penting-penting amat. Hehehe, Tapi kalau buat saya, berhenti merokok itu ibarat terbebas dari jeratan hutang. Plong banget, bebas terbang bak burung liar. #lebay
Ternyata bukan cuma saya, tapi banyak perokok lain yang saya kenal ingin sekali berhenti menghisap rokok. Entah apa yang membuat mereka tidak bisa keluar dari jeratan candu rokok. Yang pasti, dulu saya juga begitu, beberapa kali ingin berhenti, namun gagal juga.

Sekarang, alhamdulillah sudah dua tahun lebih saya tidak merokok. Selama dua tahun itu pula saya merasakan tubuh saya jarang sekali sakit. Mungkin hanya beberapa kali, padahal waktu masih jadi perokok aktif saya hampir tiap bulan batuk/flu. Bahkan hampir tak pernah lagi batuk.

Sedikit flashback, sebelum berhenti selama 15 tahun saya aktif merokok dan baru berhenti disaat sakit. Mungkin karena waktu itu sangat menikmati candu rokok plus berada dilingkungan yang mayoritas perokok. Saya pun selalu gagal berhenti merokok, sampai pada suatu waktu...

Pada suatu waktu saya merenungkan tentang masa depan saya, tentang kehidupan saya setelah keluarga (waktu itu saya masih 26th dan belum menikah). Pikiran saya terbang jauh kepada bahaya racun asap rokok yang mengancam istri dan anak saya kelak. Sayapun termenung cukup lama.

Saya membulatkan tekad, saya harus berhenti, harus! Tidak besok, tidak bulan depan, hari ini juga saya harus bisa berhenti. Begitu kata hati saya, seketika itu juga saya tidak lagi berhasrat untuk merokok. Rokok yang masih ada disaku, saya buang ke tempat sampah.

Sejak saat itu, segar sekali rasanya menghirup udara dipagi hari. Dari yang tadinya hampir selalu ditemani rokok dan kopi, sekarang tanpa rokok tanpa kopi. Napas lega sekali, saya sangat menikmati hari-hari saya tanpa rokok.

Beberapa teman yang yang ketemu saya keesokan harinya, yang biasa menawarkan rokok, cukup kaget sekaligus mengapresiasi keputusan saya berhenti merokok. Mereka pun menyatakan keinginannya untuk berhenti, tapi kebanyakan sampai sekarang masih menghisap rokok.

Saya pun heran kenapa begitu mudah melepaskan candu rokok, padahal saya masih sering bergaul dengan teman-teman saya yang perokok, bahkan sampai sekarang. Saya sendiri tidak percaya kalau ternyata bisa sekaligus berhenti, tanpa ada tahapan mengurangi dulu.

Kadang-kadang ada yang bertanya atau meminta tips biar bisa total berhenti merokok, ya saya ceritakan saja tentang motivasi saya kenapa berhenti. Hal itu ternyata lebih menguatkan tekad saya ketimbang faktor kesehatan.

Nah, untuk anda yang juga ingin berhenti merokok, nih saya kasih beberapa tips mudah-mudahan bermanfaat...

1. Miliki Motivasi

Berikan alasan yang jelas kepada diri Anda sebelum memutuskan untuk berhenti merokok. Untuk meningkatkan motivasi, Anda memerlukan alasan yang lebih kuat dan masuk akal bagi diri Anda sendiri. 

Alasan-alasan seperti: menghindarkan keluarga/pacar dari asap rokok, ingin terlihat lebih muda, ingin menjaga kesehatan tubuh Anda, itu dapat menjadi jawaban dari tujuan Anda tersebut. Kalau anda tidak punya motivasi, sepertinya akan gagal total.

2.Imbangi Dengan Terapi

Membuang rokok dan menyatakan Anda telah berhenti total memanglah tidak semudah yang Anda bayangkan, 95% orang yang mencoba untuk berhenti merokok tanpa terapi akan kembali menyentuh rokok. Mereka berdalih dengan alasan nikotin pada rokok yang menyebabkan ketergantungan.

3. Konsultasi Dengan Dokter


Dengan berkonsultasi, paling tidak anda jadi lebih tahu tentang racun yang terkandung dalam rokok [baca disini] dan anda semakin takut untuk kembali menghisap rokok. Selain itu, dengan berkonsultasi, anda akan merasa mempunyai teman disaat anda ingin cerita.

4. Jangan Lakukan Sendiri


Beritahukan keluarga, kerabat, atau pacar saat kamu sedang menjalani proses berhenti merokok. Tindakan ini mampu membantu anda mengidentifikasi strategi dan tindakan anda untuk berhenti merokok.

5. Bersihkan Rumah


Setelah mengisap rokok terakhir, singkirkan asbak dan pemantik. Cuci seluruh pakaian atau karpet dan gorden yang meninggalkan bau asap. Gunakan penyegar ruangan untuk menyingkirkan aroma rokok di rumahmu. Hal ini berfungsi untuk menghilangkan ingatanmu dari segala hal tentang rokok.

6. Berolahraga

Aktivitas fisik dapat membantu anda mengurangi candu nikotin. Selain itu, dengan menyibukkan diri anda tidak punya waktu untuk bersantai sambil menghisap rokok. Lama-kelamaan anda akan melupakan rokok untuk selamanya.

7. Konsumsi Buah dan Sayuran

Penelitian oleh Duke University mengatakan bahwa makanan berupa sayuran, buah-buahan serta makanan rendah lemak mampu menjadikan rokok terasa buruk.

8. Hargai Pencapaian

Beri penghargaan terhadap diri anda yang telah anda berhasil keluar dari kebiasaan merokok. Hal itu seperti memberi hadiah pada diri sendiri atas prestasi yang telah anda capai. Prestasi yang kebanyakan perokok tidak bisa lakukan.

Itulah beberapa tips untuk menghilangkan kebiasaan merokok, semoga artikel ini bermanfaat. Sebarkan kepada orang-orang terdekat yang Anda sayangi, semoga mereka terbebas dari racun rokok yang mematikan.