Friday 17 January 2014

Ibu Adalah Sosok 'Wakil Tuhan' di Dunia! Tidak Percaya?

Kali ini saya ingin mengajak anda merenung tentang sesosok wanita yang saya sebut 'Wakil Tuhan', tapi mohon jangan diartikan secara harfiah. Dia bukanlah sesuatu yang agung, namun layak untuk dijunjung.


Dia bukanlah sesuatu yang keramat, namun wajib untuk dihormat. Dia bukanlah sesuatu yang niscaya, namun sungguh pantas untuk dimulya. Benar, dia adalah orang yang kita kenal, dia adalah malaikat yang tak bersayap namun terlihat, dia adalah ibu kita. 

Masih ingat tentang "Ridha Allah bergantung pada ridha kedua orang tua" ? Saya rasa memang tidak berlebihan kalau saya menyebutnya 'Wakil Tuhan' - ingat, bukan arti yang sebenarnya!

Sejenak flashback ke beberapa bulan yang lalu, waktu itu saya benar-benar terbawa pada suatu emosi kesedihan yang tak tertahankan - mungkin anda pernah mengalaminya. Ditengah-tengah khidmatnya sembahyang malam (baca : tahajjud), saya teringat masa-masa sewaktu remaja yang saat itu memang saya termasuk anak 'badung' melawan orang tua, berbohong demi hobby, suka memaksa, dll. 

Maka seketika air mata saya mengucur deras tak tertahankan mengingat betapa sayang nya orang yang selama ini saya durhakai, betapa perhatiannya beliau saat saya sakit, betapa cemasnya beliau saat saya bepergian.

Terlebih ketika ingat pengorbanannya, cucuran keringatnya, sentuhan lembutnya sewaktu saya kecil, perjuangannya saat melahirkan yang hampir-hampir meregang nyawa. Sangatlah tak pantas kalau saya berani mengatakan "ah" untuk setiap yang diperintahkannya, apalagi sampai membantah, apalagi sampai menyakiti hatinya, apalagi sampai membuatnya menangis. 

 Mengecewakannya dimasa lalu adalah ternyata dosa terbesar saya. Ingatkah anda kalau membantah orang tua termasuk 10 dosa besar? Makin deras air mata keluar saat tersadar apa yang selama ini sudah saya persembahkan. Kalau lah pernah menurut, mungkin dibalik itu ada pamrih. 

Kalau lah pernah mendengarkan, mungkin saat itu sedang butuh sesuatu. Istilahnya 'ada udang dibalik batu', benar-benar hati ini seperti dicambuk. Bagaimana mungkin keikhlasannya mengurus selama bertahun-tahun hanya dibalas dengan sedikit membantu, bahkan pamrih.

Maka deraian air mata yang selanjutnya keluar bersamaan dengan do'a yang terpanjatkan setiap malam. Maka sikap yang selanjutnya dipersembahkan adalah memberikan apapun yang terbaik yang bisa saya lakukan. 

Maka kekuatan pun berlipat seakan ada malaikat yang membantu disetiap aktifitas. Saya betul-betul meyakini bahwa do'a mereka (orang tua) akan sampai ke langit.
Sekian semoga bermanfaat

Sekian dulu ya, semoga bermanfaat. Silakan share ke teman-teman anda :)

3 comments :

  1. Aduh jadi inget kesalahan nih

    ReplyDelete
  2. Jadi ikut sedih nih

    ReplyDelete
  3. Nggak apa-apa. Semua orang punya dosa, moga lebih baik kedepannya :)

    ReplyDelete