Sunday 19 January 2014

Terima Kasih Bencana!

Kita sudah sama-sama ngeh kalau saat ini berita bencana menjadi santapan sehari-hari. Bahkan sebagian dari anda mungkin sedang berjuang untuk selamat dari bencana, semoga ada hikmah besar dibalik semuanya. Aamiiiin

Anyway, kalau ngomongin masalah bencana rasa-rasanya bolehlah saya mengutip pernyataan kitab suci Al-quran, dimana bencana itu disebabkan oleh tangan-tangan manusia. Amatlah naif kalau kita tidak mengakui hal ini. Kalau bicara soal banjir, lihatlah masyarakat yang buang sampah seenaknya! Kalau ngomongin longsor, lihatlah masyarakat yang membabat hutan seenaknya! Lah, kalau tsunami? Itu juga. Masih ingat kisah kaum nabi Nuh A.S? Zaman nabi Nuh, masyarakat yang membangkang dimusnahkan dengan air bah. Mirip-mirip tsunami di masa sekarang, karena itu kita harus banyak-banyak introspeksi.

Hikmah dibalik sebuah bencana, mohon garis bawahi kata ini yah! Hikmah tak ubahnya seperti pelangi setelah mendung dan turun hujan. Yupz, setelah kesulitan selalu ada kemudahan, keindahan, dan kebahagiaan. Memang begitulah hukum yang ditetapkan Tuhan, sabar & syukur itu memang seperti sebuah rakit yang mengantarkan kita ke sebrang sungai (baca : dari musibah ke hikmah). Saya rasa, masalah sekecil apapun boleh kita persepsikan sebagai musibah, termasuk itu percintaan!


Akhir-akhir saya ingin mengangkat cerita seorang teman yang kebetulan juga kena 'bencana' dalam hal percintaan. Rasanya tak perlulah saya sebutkan namanya segala. Singkatnya dia itu kena 'tipu' oleh seseorang, pada akhirnya dia mengalami kerugian yang menurut saya bukan jumlah yang kecil untuk kapasitasnya. Itu baru soal materi, belum hati yang terlanjur cinta! Cie cie.... hahaha! Nah, mungkin inti dari malasah ini adalah kekurang hati-hatian plus terlalu bermain hati. Yah, sah-sah saja seseorang memberikan segalanya tak terkecuali hati, syaratnya ijab qabul (baca : pernikahan).

Terlepas dari itu semua, yang lalu biarlah berlalu. Bencana adalah ujian mental untuk kita. Dan ujian akan menaikkan level kita. Bener kan? Mau naik kelas ujian/ulangan dulu, dalam permainan ada level ada tantangan, Pada akhirnya masalah bukanlah suatu hal yang perlu dipusingkan. Masalah sudah mengakrabi kita, dan kita juga memasukkan masalah ke daftar teman dekat kita. Masalah menjadikan kita kuat, tegar seperti batu karang, dan lebih siap. Bahkan ada tipe orang yang suka nya mencari-cari tantangan, suka dengan hal-hal yang beresiko. biasanya orang yang seperti ini cenderung mentalnya lebih kuat.

Badai pasti berlalu, sambutlah mentari yang cerah! Ingatlah kalau musibah itu sebenarnya memberi kita nilai, pelatihan, gemblengan untuk senantiasa mencari jalan keluar. Untuk senantiasa berpikir menggunakan akal kita, karena mau tidak mau kita sudah terlahir sebagai mahluk yang berakal. Iya toh?
Sekian. Semoga bermanfaat

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)
Ada yang lebih menarik disini.....KLIK!!

No comments :

Post a Comment