Wednesday 29 January 2014

Bayi Sehat Keuangan Selamat

Tahukah anda tentang manfaat beras merah organix, khususnya untuk bayi? Hmmm...ya sudah, kalau nggak tahu tidak usah mengkerut begitu keningnya, woles aja. Kita akan bahas kok sebentar lagi. Tapi...ada cerita dulu nih, tahu kan dayang sumbi ibunda sangkuriang? Ah masa nggak tahu sih, itu cerita kuno yang melegenda. Nah, jaman dulu kan belum ada penggilingan, jadi kalau habis panen itu gabah nya ditumbuk, baru jadi beras.

Kisah tangkuban perahu itu kan cuma khayalan, yang benar ternyata waktu si sangkuriang nya bikin perahu, mbok dayang sumbi sibuk numbuk gabah. Setelah perahunya selesai, sangkuriang langsung mencari ikan disungai, Mereka memutuskan untuk bakar-bakar ikan, sementara itu gabah yang ditumbuk sudah menjadi beras. Setelah menyiapkan bahan masakan, jam 4 pagi mereka sibuk mencari kayu bakar. Kebetulan karena masih gelap susah sekali mencari kayu bakar. Akhirnya perahu yang baru saja dibikin, dengan terpaksa dijadikan kayu bakar! Hadeeuh...cerita apaan itu! Wkwkwkwkwk (jangan dipercaya, cuma ngarang. Hahaha!)

Oke oke anda pasti sudah nggak sabar dengan materi tentang beras organix ini. Beras organix adalah beras yang dihasilkan dari proses penanaman secara organix. Menggunakan pupuk organix, di lingkungan pesawahan yang tidak terkontaminasi oleh pupuk kimia atau pestisida. Artinya beras organix adalah beras yang betul-betul terjamin sehatnya, terjamin mutunya. Oleh karena beras organix ini terbebas dari beragam pupuk kimia, maka dengan serta merta terbebaslah dari beragam kemungkinan bibit penyakit yang datang dari bahan kimia tersebut. Sekedar gambaran, lihatlah para sesepuh (maksudnya kakek nenek) hehehe. Mereka itu berumur panjang dan penyakitnya ringan-ringan karena jaman dulu obat kimia belum selumrah sekarang.

Nah, lalu apa sih sebenarnya manfaat beras merah organix yang bisa kita dapat, terutama untuk si kecil? Beras merah organix kaya akan serat, sehingga efektif mencegah sembelit. Kandungan asam amino, mineralnya membantu perkembangan otak anak Tinggi zat besi (fe) yang membantu mencukupi asupan zat besi bayi agar terhindar dari anemia. Beras merah organix juga tinggi kandungan vitamin b1 (tiamin) yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada anak. Beras merah organix sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak penderita autis karena banyak mengandung vitamin dan mineral, pun bebas dari polusi dan pestisida. Namun saran kami, sebelum dikasih ke anak anda, masaklah terlebih dahulu. Hehehe!

Mengingat begitu banyaknya manfaat dari beras merah organix ini, maka bisa dikatakan hal ini juga sebagai pencegahan atas berbagai macam penyakit. Coba anda bayangkan, kalau si kecil sudah sakit-sakitan, berapa biaya yang mesti dikeluarkan setiap ke dokter? Belum lagi beban pikiran yang menggelayuti benak anda. Sedia payung sebelum hujan, lebih baik pencegahan daripada pengobatan. Bukankah kalau bayi anda sehat, keuangan anda selamat?

Terima kasih kepada bu. Bidan Erista Silvani,Amd.Keb yang sudah repot-repot menyiapkan materi untuk artikel saya kali ini. Sukses dengan bisnis bubur bayi organixnya yaaah :)

Sekian dulu, semoga bermanfaat. Mari saling mengingatkan, jika tidak keberatan silakan share tulisan ini. Sekecil apapun upaya anda, pasti akan membantu sesama. Dan itu adalah pahala yang tiada tara. Terima kasih.

Wednesday 22 January 2014

Asah Otak Kanan si Buah Hati Biar Sukses

Selamat sore buat anda pemirsa setia blog sepsum. Kali ini saya ingin membahas peran Otak Kanan untuk ke-Suksesan si Buah Hati.



Suatu hari seorang dokter spesialis asal Amerika mengadakan penelitian. Objek yang dipilih si dokter adalah otak manusia. Datanglah si dokter ke suatu tempat 'pelelangan otak' yang tidak jauh dari laboratorium miliknya.

Setelah memilih & memilah, dari sekian ratus otak yang tersedia, dia menemukan otak yang masih baru tapi murah, dia nanya, "yang ini masih baru yah? Kok murah?", si penjual menjawab "Ooooh itu otaknya orang indonesia. Jarang dipakai makanya keliatan baru!" Hehehehe.

Jujur saja akhir-akhir ini saya memang sedang asyik mengorek-ngorek informasi tentang otak, lebih tepatnya otak kanan. Begitu menariknya bahasan tentang otak kanan ini sampai-sampai saya menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam sehari demi kepuasan.

Bukan sembarang kepuasan lho, ini kepuasan batin yang bermanfaat. Dimana saya nantinya bisa lebih mengassah otak kanan ini. Lha, kok cuma otak kanan, yang kiri begimana?

Memang, baik itu otak kiri maupun kanan keduanya sama-sama penting. Tapi ada baiknya kita lebih mengasah otak kanan karena ianya sangat menentukan keberhasilan seseorang.

Sudah bukan rahasia lagi kalau Emotional Quotient + Spiritual Quotient (baca : Otak Kanan) itu menentukan 80% kesuksesan seseorang dibanding Intelligence Quotient (baca : Otak Kiri). Hal itu disampaikan oleh pak Ary Ginanjar dalam bukunya The ESQ Way 165.

Kecerdasan Emosi atau EQ seperti yang kita tahu adalah sesuatu yang berkaitan dengan sikap atau attitude, Kecerdasan Spiritual atau SQ adalah hubungan manusia dengan Tuhannya, sedangkan Kecerdasan Intelektual atau IQ lebih pada sesuatu yang bersifat ilmu pengetahuan.

Secara sederhana, perbedaan yang mencolok antara keduanya adalah dimana yang satu pada logika (otak kiri) dan yang satunya lagi kreatifitas (otak kanan). Kalau lah logika ini terbatas pada hal-hal yang hanya realistis & masuk akal, maka kreatifitas berawal dari imajinasi yang tanpa batas.

Maka tak heran banyak tercipta orang hebat, termasuk para penemu adalah mereka yang dominan otak kanan. Coba anda bayangkan, apakah bisa seseorang menciptakan sebuah benda (yang belum ada) tanpa daya imajinasi dan kreatifitas yang kuat? Tanpa membayangkan bentuk, mekanisme, fungsi, dll terlebih dahulu?

Hal mencolok lainnya yang menjadi perbedaan adalah soal keteraturan. Dimana seorang yang dominan otak kiri akan selalu teratur, atau cenderung mematuhi aturan da urut. Sedangkan mereka yang dominan otak kanan yah sebaliknya, tidak teratur, paralel, menyelesaikan beberapa masalah sekaligus.

Seringkali dalam hal pekerjaan, si golongan kanan merangkap beberapa pekerjaan sekaligus. Atau, menangani beberapa proyek sekaligus, atau memiliki banyak bisnis diberbagai bidang usaha. Repot kah? Hmm kelihatannya mereka enjoy-enjoy saja.

Nah, bagaimana biar si kecil otak kanan-nya terasah?

Otak kanan ini kan berkaitan sengan kreatifitas, musik, warna. Nah, salah satu cara yang bisa anda terapkan adalah mulai memfokuskan anak pada minat yang dimilikinya. Bukan memaksanya untuk masuk pada apa yang kita inginkan.

Kalau si anak suka menggambar, biarkan dia be-rkreasi dengan imajinasinya. Begitupun dengan kreatifitas-kreatifitas lainnya, seperti game. Informasi nya ada disini [klik]. Itu baik untuk perkembangan otak kanan mereka.

Beberapa permainan yang juga bisa melatih otak kanan :

  • catur
  • sudoku
  • teka teki
  • puzzle
  • rubik cube
  • game strategi
  • dll
Nah, sudah tahu kan? Boleh salah satu yang paling diminati si kecil, atau mau semuanya juga bagus kok.

Tak terasa, sudah panjang lebar saya bicara. Hehehe tapi mudah-mudahan bermanfaat ya wassalam :)

Sunday 19 January 2014

Terima Kasih Bencana!

Kita sudah sama-sama ngeh kalau saat ini berita bencana menjadi santapan sehari-hari. Bahkan sebagian dari anda mungkin sedang berjuang untuk selamat dari bencana, semoga ada hikmah besar dibalik semuanya. Aamiiiin

Anyway, kalau ngomongin masalah bencana rasa-rasanya bolehlah saya mengutip pernyataan kitab suci Al-quran, dimana bencana itu disebabkan oleh tangan-tangan manusia. Amatlah naif kalau kita tidak mengakui hal ini. Kalau bicara soal banjir, lihatlah masyarakat yang buang sampah seenaknya! Kalau ngomongin longsor, lihatlah masyarakat yang membabat hutan seenaknya! Lah, kalau tsunami? Itu juga. Masih ingat kisah kaum nabi Nuh A.S? Zaman nabi Nuh, masyarakat yang membangkang dimusnahkan dengan air bah. Mirip-mirip tsunami di masa sekarang, karena itu kita harus banyak-banyak introspeksi.

Hikmah dibalik sebuah bencana, mohon garis bawahi kata ini yah! Hikmah tak ubahnya seperti pelangi setelah mendung dan turun hujan. Yupz, setelah kesulitan selalu ada kemudahan, keindahan, dan kebahagiaan. Memang begitulah hukum yang ditetapkan Tuhan, sabar & syukur itu memang seperti sebuah rakit yang mengantarkan kita ke sebrang sungai (baca : dari musibah ke hikmah). Saya rasa, masalah sekecil apapun boleh kita persepsikan sebagai musibah, termasuk itu percintaan!


Akhir-akhir saya ingin mengangkat cerita seorang teman yang kebetulan juga kena 'bencana' dalam hal percintaan. Rasanya tak perlulah saya sebutkan namanya segala. Singkatnya dia itu kena 'tipu' oleh seseorang, pada akhirnya dia mengalami kerugian yang menurut saya bukan jumlah yang kecil untuk kapasitasnya. Itu baru soal materi, belum hati yang terlanjur cinta! Cie cie.... hahaha! Nah, mungkin inti dari malasah ini adalah kekurang hati-hatian plus terlalu bermain hati. Yah, sah-sah saja seseorang memberikan segalanya tak terkecuali hati, syaratnya ijab qabul (baca : pernikahan).

Terlepas dari itu semua, yang lalu biarlah berlalu. Bencana adalah ujian mental untuk kita. Dan ujian akan menaikkan level kita. Bener kan? Mau naik kelas ujian/ulangan dulu, dalam permainan ada level ada tantangan, Pada akhirnya masalah bukanlah suatu hal yang perlu dipusingkan. Masalah sudah mengakrabi kita, dan kita juga memasukkan masalah ke daftar teman dekat kita. Masalah menjadikan kita kuat, tegar seperti batu karang, dan lebih siap. Bahkan ada tipe orang yang suka nya mencari-cari tantangan, suka dengan hal-hal yang beresiko. biasanya orang yang seperti ini cenderung mentalnya lebih kuat.

Badai pasti berlalu, sambutlah mentari yang cerah! Ingatlah kalau musibah itu sebenarnya memberi kita nilai, pelatihan, gemblengan untuk senantiasa mencari jalan keluar. Untuk senantiasa berpikir menggunakan akal kita, karena mau tidak mau kita sudah terlahir sebagai mahluk yang berakal. Iya toh?
Sekian. Semoga bermanfaat

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)
Ada yang lebih menarik disini.....KLIK!!

Friday 17 January 2014

Ibu Adalah Sosok 'Wakil Tuhan' di Dunia! Tidak Percaya?

Kali ini saya ingin mengajak anda merenung tentang sesosok wanita yang saya sebut 'Wakil Tuhan', tapi mohon jangan diartikan secara harfiah. Dia bukanlah sesuatu yang agung, namun layak untuk dijunjung.


Dia bukanlah sesuatu yang keramat, namun wajib untuk dihormat. Dia bukanlah sesuatu yang niscaya, namun sungguh pantas untuk dimulya. Benar, dia adalah orang yang kita kenal, dia adalah malaikat yang tak bersayap namun terlihat, dia adalah ibu kita. 

Masih ingat tentang "Ridha Allah bergantung pada ridha kedua orang tua" ? Saya rasa memang tidak berlebihan kalau saya menyebutnya 'Wakil Tuhan' - ingat, bukan arti yang sebenarnya!

Sejenak flashback ke beberapa bulan yang lalu, waktu itu saya benar-benar terbawa pada suatu emosi kesedihan yang tak tertahankan - mungkin anda pernah mengalaminya. Ditengah-tengah khidmatnya sembahyang malam (baca : tahajjud), saya teringat masa-masa sewaktu remaja yang saat itu memang saya termasuk anak 'badung' melawan orang tua, berbohong demi hobby, suka memaksa, dll. 

Maka seketika air mata saya mengucur deras tak tertahankan mengingat betapa sayang nya orang yang selama ini saya durhakai, betapa perhatiannya beliau saat saya sakit, betapa cemasnya beliau saat saya bepergian.

Terlebih ketika ingat pengorbanannya, cucuran keringatnya, sentuhan lembutnya sewaktu saya kecil, perjuangannya saat melahirkan yang hampir-hampir meregang nyawa. Sangatlah tak pantas kalau saya berani mengatakan "ah" untuk setiap yang diperintahkannya, apalagi sampai membantah, apalagi sampai menyakiti hatinya, apalagi sampai membuatnya menangis. 

 Mengecewakannya dimasa lalu adalah ternyata dosa terbesar saya. Ingatkah anda kalau membantah orang tua termasuk 10 dosa besar? Makin deras air mata keluar saat tersadar apa yang selama ini sudah saya persembahkan. Kalau lah pernah menurut, mungkin dibalik itu ada pamrih. 

Kalau lah pernah mendengarkan, mungkin saat itu sedang butuh sesuatu. Istilahnya 'ada udang dibalik batu', benar-benar hati ini seperti dicambuk. Bagaimana mungkin keikhlasannya mengurus selama bertahun-tahun hanya dibalas dengan sedikit membantu, bahkan pamrih.

Maka deraian air mata yang selanjutnya keluar bersamaan dengan do'a yang terpanjatkan setiap malam. Maka sikap yang selanjutnya dipersembahkan adalah memberikan apapun yang terbaik yang bisa saya lakukan. 

Maka kekuatan pun berlipat seakan ada malaikat yang membantu disetiap aktifitas. Saya betul-betul meyakini bahwa do'a mereka (orang tua) akan sampai ke langit.
Sekian semoga bermanfaat

Sekian dulu ya, semoga bermanfaat. Silakan share ke teman-teman anda :)

Wednesday 15 January 2014

Seputar Baik Buruknya Kehadiran Sosial Media di Tengah-tengah Keluarga

Selamat sore pemirsa setia blog sepsum. Di sore yang dingin ini, saya ingin sedikit membahas tentang sosial media, baik buruknya di tengah-tengah keluarga. Dengan segala keterbatasan ilmu dan kemampuan menulis, saya mencoba memaparkan apa yang saya lihat dan perhatikan saja.


Hari gini, siapa sih yang nggak kenal facebook, twitter, instagram, dll. Bahkan bayi yang baru brojol aja udah langsung nongol di sosmed, iya nggak? Kan nggak lengkap rasanya moment kelahiran si buah hati kalau tidak di share di sosmed.

Sebetulnya peran sosial media itu sekarang sangat vital. Tau kan, setiap hari ratusan jenis portal berita online berseliweran di sosmed. Ada yang bener, ada yang hoax. Ada yang bermutu, ada yang garing. Kita tentu harus bisa selektif dalam mengkonsumsi atau menyebarkan berita di media sosial.

Untuk dilingkungan keluarga sendiri, memang sah-sah saja kalau setiap individu sibuk dengan sosial media. Asal, betul-betul memanfaatkan sosmed untuk hal yang positif. Seperti, mencari uang dengan berjualan online, mencari informasi seputar resep masakan biar nggak itu-itu aja, dll.

Selain bermanfaat, sosmed juga banyak kemudhorotannya. Bagaimana tidak, seorang anak yang sudah asyik main game online yang terhubung ke sosmed, sampai lupa makan, lupa mandi, bahkan bolos sekolah, iya tho? Kalau sudah begitu, harus gimana?

Kita sebagai orang tua, harus lebih ketat lagi mengawasi anak-anak. Jangan dibiarkan, lebih parah lagi kitanya yang terlena sampai lupa sama anak. Wah, kalau itu sih orang tuanya yang kepriben. hehehe

Tanpa disadari, hal ini jugalah yang menjadi faktor penurun kualitas waktu bersama keluarga. Waktu yang semestinya digunakan untuk bercanda, bermain berama keluarga malah dihabiskan dengan bermain game online. Bukan sekali dua kali, bahkan sering saya temui macam orang tua yang seperti itu.

Saya sempat baca meme yang bunyinya begini "orang tua jaman dulu kalau anak sakit, nyari bawang sama balsem trus dibalurin ke tubuh anak, orang tua jaman sekarang kalau anak sakit, ngambil hape nulis status cepet sembuh ya sayang!"

Coba diperhatikan dan dibandingkan. Walaupun mungkin tujuan meme itu nggak serius-serius amat, tapi sindiran ini memang positif dialamatkan pada mereka yang terlalu melibatkan sosial media dalam segala hal. Nah, kalau saya tanya emangnya penting kalau anak sakit di upload ke sosmed?

Balik lagi ke soal yang tadi, bagaimana sih biar anak nggak terlalu sibuk dengan sosial media?

Anda boleh coba dengan cara :
  • lebih meng-eratkan hubungan dengan anak, dengan memberi perhatian lebih
  • mencontohkan untuk tidak sebelas-dua belas (sama-sama) kecanduan sosmed/game
  • mengarahkan anak pada kegiatan yang lebih bermanfaat serta bersifat real
  • sering-sering mengajak bermain anak keluar rumah untuk refreshing
  • membatasi waktu anak bermain di sosmed
  • tidak dengan mudah memberi fasilitas yang mgarah kesana, seperti gadget, laptop, dll.
  • membuat peraturan sehari tanpa gadget/sosmed
  • dll (boleh anda pikirkan sendiri) hehe
Karena sudah kepanjangan, saya rasa untuk postingan kali ini saya akhiri dulu sampai disini. Silakan share ke teman-teman anda sekiranya bermanfaat. Wassalam :)

Monday 13 January 2014

Buah Hati Anda Butuh Teladan, Bukan Superhero!

Anda tentu kenal tokoh-tokoh superhero seperti Superman, Batman, Ultraman, Spiderman, dll. Atau tokoh-tokoh kartun seperti Naruto, Crayon Sinchan, Spongebob, Dora, Dll.

Coba tanyakan pada anak-anak di sekitar anda tentang tokoh-tokoh yang saya sebutkan diatas. Pasti sebagian besar tahu, bahkan masing-masing punya jagoan favoritnya. Iya kan?

Nah sekarang coba tanyakan tentang Nabi Muhammad SAW, nabi-nabi lainnya, Khulafaur Rasyidin, Muhammad Al-fatih, dan tokoh-tokoh Islam lainnya. Mana kira-kira yang lebih mereka kenal? Anda benar, superhero!

Bahkan yang lebih parahnya, banyak diantara mereka yang meniru-niru tokoh idolanya itu. Dari mulai pakaian, slogan, dan ciri khas lainnya. Awas jangan lengah, bisa-bisa anak anda sampai terjun dari atas genteng gara-gara pengen terbang kaya supermen. Hehehe! ngawur ah.

Sudahlah media menggembosi kita dengan hal-hal yang 'meracuni' pikiran anak-anak, eh kitanya juga kurang peduli dengan masalah semacam itu. Sekarang mari kita merenung sejenak tentang tokoh yang paling saya favoritkan, Rosulullah.

Beliau dilahirkan ditengah-tengah lingkungan yang penuh dengan kebodohan, penuh dengan budaya-budaya sesat semisal menyembah berhala, dan beliau lahir dengan kondisi yatim. Namun, hal itu justru membuat beliau kuat, tegar, berbudi luhur, jujur (digelari Al-amin - terpercaya), sangat ramah, dan masih banyak lagi sifat-sifat baik beliau yang tak mungkin saya bahas semua.

 

Dalam perjalanan hidup beliau, tak ada waktu yang disia-siakan. Setiap detik dalam waktunya beliau gunakan untuk berdzikir. Setiap langkahnya digunakan untuk kebaikan, berdakwah. Semua hartanya digunakan untuk membela agama Allah. Setiap ucapannya adalah wahyu, senda guraunya adalah pahala, tak ada keinginan sedikitpun untuk menghina dan menyakiti, kepada musuh sekalipun.

Satu lagi akhlak beliau yang sangat menggugah hati saya, ketika Abu Bakar menjadi Khalifah sepeninggal Nabi, Abu Bakar bertanya pada 'Aisyah, apa kebiasaan Nabi yang belum pernah aku lakukan? 'Aisyah menjawab, beliau selalu menyuapi wanita tua yang setiap hari duduk pojokan dipasar.

Lalu Abu Bakar mencoba melakukan hal yang sama, dan ternyata wanita tua itu adalah seorang yahudi yang buta dan setiap hari mencela Nabi. Pada suapan pertama, si wanita tua langsung membuang roti dari mulutnya. Dia membentak, siapa kamu? Kamu bukan orang yang biasa menyuapiku!

Abu Bakar kaget, kenapa anda bisa tahu padahal anda tidak melihat? Si wanita tua menjawab, orang yang biasa menyuapiku tahu kalau aku sudah tak bisa mengunyah, makanya dia melembutkan dulu makanannya sebelum diberikan padaku.

Lalu Abu Bakar berkata, tahukah anda bahwa orang yang anda maksud adalah Rasulullah SAW, dan sekarang sudah tiada? Mendengar hal itu si wanita tua menangis, tak kuasa menahan malu dan sedih ditinggalkan orang yang begitu mulia. Saat itu juga dia mengucapkan dua kalimat syahadat. Maa syaa Allah!

Sungguh indah perangainya, sungguh indah lantunan kata-katanya, sungguh luhur budi pekertinya, namun masihkah kita jauh dari ajaran-ajarannya? Masihkah kita lupa bahwa beliau adalah panutan? Masihkah kita biarkan anak-anak kita lebih memfavoritkan dan lebih mengenal superhero daripada Nabi kita?

Sekian dulu, semoga bermanfaat.

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)

Saturday 11 January 2014

Biarkan Aku Bermain

Banyak anak banyak rezeki...kalimat ini anda pasti sudah sering dengar kan?  Tapi sekarang lain, satu anak banyak rezeki, banyak anak repot bawanya. Hehehe!

Anak adalah anugerah, anak adalah titipan, anak juga 'rezeki' bagi setiap orang tua. Iya toh? Saya tanya sama anda yang sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak, pasti ada yang kurang. Iya kan? Itulah kenapa banyak yang bilang, sebuah keluarga tidaklah lengkap tanpa kehadiran anak. Yang belum punya momongan tetap berdo'a yah, ikhtiar nya juga ditingkatkan (halah itu mah gak usah disuruh) hehehe.

Bicara soal anak, belum lama ini saya melihat berita di tv soal sewa menyewa anak. Yah, anda tidak salah baca, sewa anak! Lah untuk apa? Nah, coba anda liat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dll. Pasti anda pernah lihat pengmis yang gendong bayi, atau bawa anak kecil, iya kan? Hal itu membuat anda iba, iya kan? Namun apakah anda menyadari kalau mereka itu memanfaatkan anak sebagai 'alat' mencari uang. Dan yang lebih miris adalah, ternyata anak itu adalah anak sewaan. Yah, itu berarti ada orang yang sangat tega menyewakan anak demi kepentingan mengemis.

" Semboyan 'setiap anak yang dilahirkan membawa rezeki masing-masing' disalah artikan oleh sejumlah masyarakat. Di kawasan kebon kacang, klender Jakarta Timur misalnya sampai kini masih terjadi praktik menyewakan anak untuk diajak mengemis. Hak anak dirampas sekedar mengharap belas kasihan para penerima". Berita ini saya kutip dari merdeka.com beberapa waktu yang lalu.

Coba anda bayangkan kalau seandainya anak anda hilang, tahu-tahu di suatu tempat anda menemukan anak anda sedang dibawa mengemis, pasti sedih, pasti marah, pasti tidak ridho. Iya nggak? Saya tak bisa bayangkan bagaimana masa depan anak-anak itu. Setiap hari yang mereka lihat adalah sikap pesimis, sikap pecundang, sikap kejam para 'orang tua'. Usia emas mereka malah mendapat pendidikan negatif, bukannya pendidikan yang membangun karakter. Saat-saat yang harusnya mereka gunakan untuk bermain, malah harus menemani orang-orang tak bertanggung jawab mengais rupiah. Miris, sungguh miris!


Hikmah yang dapat kita ambil adalah, jangan biarkan kondisi ini berlangsung terus menerus seolah kita menutup mata. Yah, anda yang seorang penguasa saya yakin sudah punya rencana, tinggal mengoptimalkan saja. Anda yang sering merasa iba kepada pengemis, tahukah anda bahwa pengasilan mereka per hari tidak kurang dari 300.000 (sumber : redaksi investigasi Trans7). Saran kami, kalau mau sedekah mending ke lembaga yang resmi atau ke pengurus mesjid. Dan untuk orang-orang yang tega memanfaatkan anak-anak demi uang, kami mohon dengan sangat. Biarkanlah mereka bermain!

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)

Thursday 9 January 2014

Inspirasi Anak (Abu Nawas)


Alkisah disebuah negeri hiduplah seorang raja yang sedikit nyentrik. Kenapa nyentrik? Yah karena seringkali keinginannya aneh-aneh. Seperti apa? sebentar lagi anda bakalan tahu sendiri. Silakan disimak.


Suatu hari sang raja memanggil seorang kepercayaannya yang bernama Alakabam. Alakabam kaget bukan main ketika seorang utusan raja datang ke rumahnya. Ia harus menghadap raja secepatnya. Entah permaian apalagi kali ini. Pikiran Alakabam tak karuan. Setelah tiba di istana, sang raja menyambut Alakabam dengan sebuah senyuman. Terjadilah percakapan :

Raja : akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut, kata tabib pribadiku aku kena serangan angin
Alakabam : ampun tuanku, apa yang bisa hamba lakukan sehingga tuan memanggil hamba?
Raja : aku hanya ingin kamu memenjarakan angin!
Alakabam : *#@%^? (bengong, bingung, diam 1001 bahasa)!

Angin tak bisa dilihat. Tak ada benda yang lebih aneh dari angin. Tak seperti halnya air walaupun tidak berwarna, tapi masih bisa dilihat. Sedangkan angin tidak. Raja hanya memberi waktu tidak lebih dari 3 hari. Alakabam pulang membawa pekerjaan rumah dari sang raja, namun Alakabam tidak gentar karena berpikir sudah menjadi bagian dari hidupnya, bahkan sudah menjadi kebutuhan. Dari hasil pemikirannya, tak jarang dia membawa pulang sepundi emas pemberian dari sang raja.

Sudah dua hari berlalu, Alakabam belum juga dapat ide untuk menangkap angin, apalagi memenjarakannya. Alakabam hampir putus asa, dia tidak bisa tidur walau hanya sekejap. Haripun berlalu, saatnya Alakabam menghadap sang raja . Ditengah keputusasaannya itu, dia teringat tentang lampu Aladin. "Hmmm…bukankah jin itu tak terlihat?" Alakabam bergumam. Tring!! Ahaaa… akhirnya dia menemukan ide. Dengan semangat dia mempersiapkan segala sesuatunya dan bergegas menghadap sang raja.

Setelah bertemu dengan raja, maka terjadilah percakapan :

Raja : Wahai Alakabam, bagaimana tugas dariku. Apakah kau berhasil?
Alakabam : sudah yang mulia! (Alakabam mengeluarkan sebuah botol sambil senyam senyum)
Raja : anginnya mana? Aku tidak melihat apa-apa...
Alakabam : tuanku, dimana-mana angin kan tak bisa dilihat. Coba saja buka tutup botolnya!
Raja : euuaah...bau apa ini? (sang raja memalingkan muka karena baunya sangat menyengat)
Abu nawas : ampun tuanku, tadi hamba buang angin. Sesuai instruksi tuan, maka hamba memenjarakannya di dalam botol. Hehehe
Raja : apa?? hwahahaha…benar-benar cerdas otakmu!!

Alakabam senang ternyata raja tidak marah. Setelah bernegosiasi, Alakabam meminta ganti rugi atas permintaan aneh sang raja dengan sedikit ancaman akan mengumumkan perihal sang raja yang mencium kentut Alakabam. Agak kaget sang raja, namun akhirnya beliau mengalah. Sambil tertawa lebar sang raja memberi hadiah. Alakabam pulang dengan hati sangat puas.

Yah, sekian cerita sang 'pawang angin'. Hehehe! Ternyata bukan pawang angin beneran yah, dia hanya seorang yang amat cerdas. Tahukah anda bahwa 'pawang angin' dalam cerita ini adalah sang Abu Nawas... yah, saya yakin anda juga mengenal sosok ini. Dan raja yang saya maksudkan siapa hayooo? yah, dialah Khalifah Harun Al-raysid yang hidup pada abad ke-8 di negeri Bagdad. Semoga bermanfaat & meng inspirasi. Hehehe!

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)

Wednesday 8 January 2014

Obat Paling Fenomenal

Anda pasti pernah sakit kan? Jawab saja iya! Anda pernah ke dokter? Saya yakin hampir semua orang akan menjawab iya. Anda pernah minum obat? Halah, gak usah malu-malu, tinggal menjawab iya apa susahnya. Hehehe! Yah, kalo anda pernah sakit, lalu ke dokter, pulangnya pastilah disuruh minum obat. Memangnya ada dokter yang nyuruh minum oli? Kalau ada pasti dokternya lulusan RS jiwa. Hehehe!

Ngomongin tentang sakit, yang namanya manusia kan pasti kena lah. Mau itu Obama, Osama, bahkan Rhoma Irama saya yakin pernah sakit. Suatu hal wajar memang, yah itung-itung mengurangi dosa kita juga. Yang penting kalau sakit, jangan yang kronis, jangan berlama-lama di rumah sakit, nggak enak. Hehehe! Tapi, apa mau dikata, kalau sudah terlanjur yah tinggal bersabar dan ikhtiar. Ingat upaya anda & semangat anda adalah faktor terbesar kedua penyembuhan setelah doa!

Umumnya, ketika sakit, pikiran kita langsung tertuju ke >> minum obat, periksa ke dokter, pengobatan alternatif, dll. Tapi tahukah anda kalau ada yang namanya 'Obat Fenomenal'. Kenapa saya menyebut fenomenal? Yah, karena memang luar biasa. Bukan aspirin, bukan panadol, apalagi dukun, bukan!!

Tahukah anda bahwa obat yang saya maksud adalah bangun sebelum shubuh. Yah, anda tidak salah dengar, bangun sebelum shubuh (sekitar pukul 02-03). Begitu aja... terus ngapain? Yah ngapain kek, yang penting gerak. Hmmm, kira-kira bagusnya apaan yah, masa jam 3 shubuh angkat barbel... terus ngapain? Yupz, anda benar!! TAHAJJUD. Ini adalah fakta-fakta nya :

- Shalat tahajjud dapat menstabilkan hormon melatonin. Saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan menghasilkan hormon melatonin dalam jumlah besar. Puncaknya pada pukul 02.00-03.00 dini hari. That's tahajjud time! Nah, shalat tahajjud dapat menghasilkan hormon melatonin sehingga:
  • Membantu terbentuknya sistem kekebalan tubuh. 
  • membatasi pemicu-pemicu tumor seperti estrogen.
  • menghasilkan turunan asam amino trytophan, salah satu penyusun protein.
Sementara itu, Prof. Dr. Mohammad Sholeh, seorang akademisi surabaya, menyingkap manfaat-manfaat tersembunyi lainnya dari shalat tahajjud. Ini berdasarkan penelitian terhadap sejumlah responden selama dua bulan dengan dukungan tiga laboratorium di Surabaya.
- Shalat tahajjud dapat membantu ketahanan tubuh (imunologis)
- Shalat tahajjud dapat mengurangi nyeri pada pasien pengidap kanker.
- Shalat tahajjud dapat mengendalikan hormon kortisol, sehingga mengurangi stres.

Selama dua tahun terakhir saya coba praktekan, hasilnya subhanallah. Badan saya hampir tak tersentuh penyakit walaupun saya tak pernah mengurangi kegiatan sedikitpun. Perubahan yang menurut saya sungguh luar biasa, dimana tadinya dalam setahun paling tidak saya 2-3 kali ke dokter.


Hidup adalah pilihan! Yah, sebuah pilihan. Kalau saya sih lebih milih hidup sehat tanpa harus keluar biaya banyak, tanpa ngerepotin orang banyak, yang penting syukurnya banyak-banyak. Hehehe! Sekian, semoga bermanfaat :)

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)
Ada yang lebih menarik disini.....KLIK!!

Monday 6 January 2014

Gamers Cilik Biasanya Berprestasi

Saya mau nebak nih... Pasti anda yang baca tulisan ini sedang megang gadget kan? hayoo ngaku... atau lagi didepan komputer/laptop kan? Udah lah gak usah ng'les, mana ada buka internet pake tutup panci! Hehehe


Serius yah, kali ini kita mau ngomongin tentang game. Coba deh yang punya android, tab, iPhone, iPad, saya yakin di gadget nya pasti ada game Angry Birds, kalau nggak Ant Smasher, atau Fruit Ninja...iya kan? kenapa saya yakin, yah karena di gadget saya juga ada. Hehehe! Akhirnya saya berkesimpulan bahwa game-game tersebut adalah game paling populer dan paling banyak dimainkan oleh anak-anak. Khususnya anak SD, TK, dan Balita, karena dilingkungan saya & kemanapun saya pergi mereka selalu ada (maksudnya game-game yang tadi).

Usut punya usut, ternyata mengenalkan game dari sejak anak anda masih balita sangat berpotensi untuk kedepannya mereka berprestasi. tidak percaya? Mari kita bahas...

Tapi, sebelum membahas kesana, saya hanya ingin mengingatkan...hanya mengingatkan - karena saya yakin anda sudah tahu - kalau banyak sekali dampak negatif dari kebanyakan bermain game. Apa saja sih dampaknya? Nih saya share sebagian saja yang saya rasa dampaknya paling buruk, khususnya pada anak balita.

  1. Autis. Anda tahu kan, kalau mereka sudah terlalu asyik main game cenderung tidak mau diganggu. Ini sama saja dengan mereka punya dunia sendiri. Dunia yang isinya hanya dia dan tokoh-tokoh game yang disukainya. Bahkan mereka cenderung mengabaikan teman bermainnya didunia nyata. Bayangkan keadaan ini berlangsung terus-menerus sampai mereka dewasa kehidupannya akan seperti apa?
  2. Kurang Tidur. Yah, hal ini pasti sangat kita sadari. Seorang anak yang sudah kecanduan main game pasti menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menekuni kegiatannya itu - bermain game. Namun apa daya, dicegahpun malah membuat mereka jadi rewel. Akhirnya anda juga yang mengalah.
  3. Terlalu Berimajinasi. Walaupun imajinasi itu adalah hal yang sangat positif - khususnya bagi perkembangan otak kanan si anak, namun yah kalau sudah ada kata 'terlalu' pasti lah tidak baik. Karena kesehariannya dipenuhi dengan game, maka didunia nyata pun akan seolah-olah persis seperti game. Makanya bang haji selalu berpesan jangan T E R L A L U...hehehe!
  4. Malas Belajar. Walaupun anak anda masih balita, atau belum masuk playgroup/TK sebaiknya yah belajar itu diterapkan dari sedini mungkin, biar pas masuk TK mereka cepat beradaptasi dan selangkah didepan. Nah, kalau waktu mereka dihabiskan untuk game, pasti malas belajar. Akibatnya? Sampai dewasa, kemungkinan masih begitu.
  5. Agresif. Hampir semua game itu menawarkan tantangan, fighting, kompetisi, & saling jegal. Boleh jadi hal-hal tadi diterapkan dalam konteks positif, maka hasilnya akan bagus. Yang celaka adalah, si anak malah menjadi agresif dalam segala hal tanpa arahan yang benar dari linkungannya.
Anda pasti kesal sama saya. Katanya mau jelasin soal prestasi, tapi kok nggak ada? Iya iya, mengenalkan game sejak usia balita itu memang bisa membuat anak anda berprestasi, prestasi yang paling mungkin yah jago main game. Hehehe

Nah, sekarang anda sudah punya planning kan untuk setidaknya mengurangi waktu anak anda bermain game? Semoga bermanfaat :)

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)

Sunday 5 January 2014

Cinta Dibalik ASI

ASI (Air Susu Ibu). Siapa diantara anda yang tidak kenal kata itu? Saya yakin semua pasti tahu, bahkan anak TK juga kalau dikasih tahu yah pasti tahu. Hehehe


Yah, seperti yang kita tahu bersama bahwa ASI sangat sangat bermanfaat bagi kita (waktu masih bayi maksudnya hehehe). Bahkan Al-quran menjelaskan dalam surat Al-baqarah (2:233), disebutkan disitu bahwa seorang ibu hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun penuh (untuk lengkapnya, buka Al-quran). Ayat ini membuka pikiran kita, kalau seorang bayi yang 9 bulan dikandung itu masih belum sempurna, masih lemah, nah ASI inilah yang menyempurnkannya.

Coba anda pikirkan betapa dahsyatnya manfaat ASI untuk seorang anak. Nih, diantara sejuta manfaat yang terkandung dalam ASI :

1. Menumbuhkan EQ atau kecerdasan emosi sang anak. Ketika sang ibu menyusui bayi adalah saat intim dimana seorang ibu mencurahkan segenap kasih sayangnya bersamaan dengan ASI yang keluar. Secara tak sadar hal itu melatih kecerdasan emosi anak, kecerdasan yang sangat berkaitan erat dengan perasaan. Beda ketika yang dikasih adalah susu sapi melalui dot, mau merk apapun yah keluarnya dari sapi. Kebayang kan?

2. Kandungan Gizi yang tidak terdapat dalam susu formula atau kalau ada kemungkinan sangat kecil, seperti : Immunoglobulin A (IgA) yaitu zat yang melindungi bayi dari serangan infeksi, Ganfliosida (GA) yang berperan dalam pembentukan memori dan fungsi otak besar serta sebagai alat konektivitas sel otak bayi, Protein yang disebut protein kasein dan whey. Protein yang terdapat dalam ASI ini bersifat lebih mudah dicerna oleh tubuh bayi, dibandingkan dengan protein yang berasal dari susu mamalia lainnya, Asam Lemak yang merupakan komponen dari semua jaringan tubuh dan diperlukan untuk perkembangan jaringan sel, otak, retina dan susunan saraf.

3. Ibu sehat cantik dan ceria. Karena ibu yang menyusui setelah melahirkan zat oxytoxin-nya akan bertambah, sehingga dapat mengurangi jumlah darah yang keluar setelah melahirkan.

4. Menyayangi bumi, menyukseskan perlindungan alam. ASI bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tak perlu dipanaskan dan disteril, bisa mengurangi pemborosan bahan bakar.

5. Ngirit biaya. Kalau nggak percaya yah dicoba aja (saya nggak omong kosong, karena ini hasil riset dari orang-orang sekitar)

Loh katanya sejuta, kok cuma 5?
Lah emang kalo ditulis semua situ mau baca satu-satu?
haarrrr

Zaman sekarang, banyak sekali alasan untuk seorang ibu jarang memberi ASI pada anaknya...sibuk lah, susah keluar lah, padahal ada sejuta manfaat yang kita dapat dari ASI. Sekarang taruh lah anda memang bermasalah dengan ASI, saya tanya sudah sejauh mana anda berusaha? Sudah berapa cara anda tempuh? Pasti ada solusi, PASTI. Lah kambing saja nggak mau minum susu dari sapi, masa anak anda sikadih susu sapi? Hehehe!

Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa tidak mungkin Al-quran membahasnya kalau tidak terbukti kebenarannya. Kalau anda masih ogah-ogahan berusaha ngasih yang terbaik untuk bayi anda, masih nggak mau repot, saya sarankan mending miara boneka aja biar praktis...hahaha

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)
Ada yang lebih menarik disini.....KLIK!!

Saturday 4 January 2014

Terkadang Menjadi Kanak-kanak Itu Perlu!

Anda sebagai orang dewasa, yang setiap hari berkutat dengan pekerjaan, masalah rumah tangga, kemacetan, masalah keuangan dan lain-lain tentu sudah akrab dengan yang namanya 'stres'. Yah kata ini memang sangat familiar di telinga kita, sampai-sampai banyak kasus bunuh diri gara-gara si stres itu.

Kalau sudah begitu, siapa yang bisa menolong? Nah, kita yang masih hidup jangan sampai mengalami hal konyol seperti itu. Nyawa cuma satu kok dibuang-buang, mau beli dimana juga nggak bakalan ada yang jual. hehehe


Kemana kita pergi, masalah akan selalu hinggap di sekitar kita. Namanya juga orang dewasa, yah harus siap. Kalau tidak siap, yah jangan jadi orang dewasa, jadi anak kecil saja sampai tua. hehehe

Masalah tidak pernah hinggap pada anak-anak, stres tidak pernah menyerang anak-anak. Kenapa? yah karena mereka tidak pernah punya masalah. Betul kan? hehehe

Mari kita simpulkan untuk sebuah keutamaan. Halah serius amat...

Begini, sekali-sekali kita juga perlu bertingkah seperti anak-anak. Jangan jadi orang dewasa terus, jangan jadi orang dewasa sepanjang hari, jangan jadi orang serius melulu. Sekali-sekali jadilah kanak-kanak.

Maksud saya bukan anda balik ke masa kecil, jadi balita lagi, di asuh orang dewasa, ngompol dimana-mana. hehehe... Pahamilah kalau stres itu tak akan sampai ke level tinggi kalau kita selalu me-refresh otak kita sesering mungkin. Stres dalam tingkatan rendah masih bisa dikendalikan dengan kembali menjadi kanak-kanak.

Mereka itu (anak-anak) cenderung cepat sekali melupakan tangisan. Contoh, kakak-adik berebut mainan sampai si adik menangis karena kalah rebutan. Tak lama kemudian orang tua membujuk si kakak untuk baikan, dalam beberapa menit mereka akur lagi.

Coba, apa bisa kita seperti mereka? Orang dewasa cenderung ada sifat dendam, yang semakin membuat pikiran mereka terus bekerja untuk mengejar ambisi, kadang melupakan keluarga, melupakan sahabat, lebih parah lagi melupakan Tuhan, akibatnya adalah stres.

Lupakan sejenak masalah anda untuk menemukan cara imajinatif untuk menyelesaikannya seperti imajinasinya anak-anak. So...jadilah kanak-kanak, menjadi kanak-kanak juga berarti menjadi pribadi yang menyenangkan seperti anak kecil. Walaupun kadang nyebelin, tapi ngangenin kan?

Jika tulisan ini anda rasa bermanfaat, silakan share. Pahala besar untuk anda yang peduli sesama :)