Saturday 15 March 2014

Waspada Para Orang Tua! Jangan Sampai Anak Anda Terjebak Cinta Yang Salah

Serem yah denger judul artikel kali ini? Hmmm... saya bukan mau menakut-nakuti anda lho. Akhir-akhir ini memang media sedang dihebohkan dengan 2 kasus pembunuhan remaja, Ade Sara (19th) dan Mia Nuraini (16th).


Keduanya berlatar belakang percintaan (Baca : Pelakunya mantan pacar). Kalau mau lebih jelas soal beritanya silakan klik >> kompas.com dan >> tempo.co, soalnya yang mau saya bahas disini bukan kronologi, daftar pelaku, atau ukuran sepatu pelaku. Halah...emang diberita acara ditulis yah, nomor sepatu? Ngaco!! Hahaha

Intinya sih, saya ingin mengambil hikmah dari dua peristiwa di atas. Oke, coba anda (terutama yang punya saudari remaja) sedikit merenung, kenapa sih banyak kasus tragis hasil dari pacaran, dan selalu yang jadi korban adalah si perempuan! Termasuk juga MBA, atau hamil diluar nikah. Iya kan? Ya iyalah, belum ada tuh kasus yang hamilnya si cowok. Hihihi

Sebenarnya, peristiwa-peristiwa seperti itu adalah alarm atau warning! Yah, alarm buat kita yang tidak mengalami, mudah-mudahan jangan sampai deh. Kenapa warning? Yah, seperti itulah pacaran, ketimbang banyak manfaat, ternyata jauh lebih banyak mudharatnya. 

Daripada bikin nyaman, malah bikin resah dan gelisah. Perhatikan saja motif pembunuhan yang dialami dua remaja diatas, apalagi kalau bukan sakit hati. Itulah remaja, yang emosinya masih labil. Ditambah pengawasan orang tua atau saudara yang sangat minim.

Menurut saya, dan mungkin juga banyak psikolog akan sependapat bahwa, remaja ini sebaiknya diarahkan dan diberi kegiatan yang positif. Di satu sisi, mereka disibukkan dengan hal-hal bermanfaat.

Di sisi lain, mereka dipersiapkan untuk menginjak usia matang, dimana seseorang harus mengenal dunia luar. Tidak hanya dunia sekolah atau kampus. Dengan banyaknya kegiatan bermanfaat, tak banyak waktu yang mereka miliki untuk pacaran.

Walaupun banyak yang bilang, pacaran itu memotivasi seseorang untuk giat belajar. Yah, pacaran nya iseng aja. Nggak usah yang seriusan, seriusnya ntar aja kalau mau nikah, yah?

Nah, supaya tidak ada lagi korban seperti peristiwa yang menimpa Ade Sara dan Mia, sepertinya peran orang tua amat-amat penting. Anda harus bisa jadi teman mereka, yang mereka bebas mau cerita apa saja. Selain itu juga, beri mereka kepercayaan dalam menjaga diri diluar sembari kita terus membekali dengan ilmu agama.

Mungkin itu saja hikmah yang bisa saya ketik disini. Kalau anda punya pendapat, kolom komentar terbuka untuk anda kok. Hehehe!  Terima kasih sudah berkunjung :)

Kalau bermanfaat, boleh di share ya :)

No comments :

Post a Comment