Thursday 25 February 2016

Hubungan Suami Istri Kok Disebut 'Sunnah Rosul'?

Malam jumat nih, udah pada siap-siap belum? Yang belum punya istri gak usah jawab! Hahaha


Kali ini saya ingin membahas seputar kegiatan paling menyenangkan dalam rumah tangga. Sayangnya, sudah sangat lumrah masyarakat kita menyebutnya dengan istilah 'Sunnah Rosul'. Apakah itu dibenarkan? Mari kita bahas...

Apa Itu Sunnah Rosul?

Secara bahasa, kata Sunnah Rosul berarti segala sesuatu yang Rosul lakukan untuk dijadikan teladan oleh ummatnya. Semua rangkaian kegiatan mulai dari ibadah wajib seperti shalat, sampai hal-hal kecil seperti senyum, menyikat gigi, bahkan buang air.

Barang siapa tidak menyukai sunnahku, maka dia bukan termasuk ummatku. Begitu kata Nabi

Benarkah Hubungan Suami Istri Termasuk Sunnah Rosul?

Sebuah hadist berbunyi "hal duniawi yang paling aku sukai adalah menikah". Jika melihat isi hadits itu yang membahas tentang pernikahan, maka tidak salah lagi kalau yang dimaksudkan adalah hubungan suami istri.

Bahkan Nabi menganjurkan agar pasangan suami istri rutin melakukan hubungan intim paling tidak sebulan sekali atau satu periode masa suci. Jadi kesimpulannya, kegiatan hubungan suami istri memang termasuk sunnah rosul.

Kenapa Harus Malam Jumat?

Nah, ini yang keliru. Hanya karena beredarnya hadist palsu yang tidak jelas sanadnya, yang mengatakan hubungan suami istri di malam jumat sama dengan membunuh 100 orang Yahudi.

Kalaupun ada hadits semacam itu, pertanyaannya apa benar membunuh 100 orang Yahudi itu besar pahalanya? Sebab di Al-quran jelas disebutkan kalau membunuh satu orang saja (siapapun itu, tanpa alasan yang dibenarkan) maka sama dengan membunuh semua manusia. Kalimat ini perlu kita renungkan baik-baik.

Jangan dulu ke hadits, kita telusuri saja dengan logika. Istri Rosul ada 9 orang, apakah mungkin Rosul menunggu sampai malam jum'at untuk menggilirnya?

Begini, bayangkan saja kalau masing-masing yang 9 orang itu hanya mendapat 'jatah' nya di malam jumat saja. Maka, masing-masing harus menunggu 8 minggu kemudian untuk dapat 'jatah' berikutnya. Apakah ini adil? Kalau menurut saya sih kejam. Hehe

Sebenarnya, ada satu hadits yang berkenaan dengan hubungan suami istri. Bukan di malam jumatnya, tapi justru hari jumatnya. Bunyinya adalah :

“Barang siapa yang mandi pada hari Jumat dan memandikan, dia berangkat pagi-pagi dan mendapatkan awal khotbah, dia berjalan dan tidak berkendaraan, dia mendekat ke imam, diam, serta berkonsentrasi mendengarkan khotbah maka setiap langkah kakinya dinilai sebagaimana pahala amalnya setahun.” (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Imam An-Nawawi dan Syekh Al-Albani)

Dalam hadits diatas terdapat kata ghossala yang bermakna menyetubuhi istri (menurut tafsiran Imam Ahmad, juga ditafsirkan oleh Waki) Sumber : rumasyho.com 

Sunnah Rosul itu mencakup semua aktifitas, juga perkataan Nabi yang menjadi teladan kita. Amat sangat terlalu sempit kalau sunnah rosul hanya diidentikkan dengan kegiatan suami istri saja. Menurut saya ini urusan moral, harus ada pembenahan.

Jika hal itu masih terjadi, bahkan disaat anda sudah tahu fakta yang sebenarnya. Maka saya ingin mengatakan, cobalah gunakan istilah lain yang tidak menyinggung.

Rupanya, sekian dulu yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat, kalau iya...anda boleh share.

Terima kasih, wassalam.

No comments :

Post a Comment